Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Waspadalah! Marak Pembobolan Dana Nasabah di Tengah Era Digitalisasi

Beberapa waktu belakangan ini muncul berita di media sosial mengenai pembobolan rekening nasabah bank.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Waspadalah! Marak Pembobolan Dana Nasabah di Tengah Era Digitalisasi
Foto McAfee Blog
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Beberapa waktu belakangan ini muncul berita di media sosial mengenai pembobolan rekening nasabah bank.

Mereka ditelepon oleh seseorang yang mengaku dari bank, lalu meminta informasi kepada nasabah lalu menguras isi rekening nasabah tersebut.

Pengguna Twitter Irvan Gani mengaku, dananya di PT Bank Central Asia Tbk (BCA) terkuras hanya karena terjebak dalam komunikasi lewat aplikasi Whatsapp dengan Halo BCA Palsu. Kasus itu, diunggah pada 5 Januari 2021 lalu lewat akunnya.

Baca juga: Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Lewat M-Banking BCA, Mandiri, BRI dan BNI

Awalnya Irvan akan melaporkan kegagalan transaksi yang dialaminya ke BCA. Ia berupaya melaporkan kasus tersebut ke BCA serta mengunggah di media sosial.

Singkat cerita, salah seorang tak dikenal mengaku berasal dari pihak BCA dan menghubunginya melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp.

Dalam komunikasi mereka, Irvan diminta mengirimkan foto kartu ATM yang berisi 16 digit nomor dan masa aktif kartu serta nomor rekening BCA.

Lantaran panik, ia pun mengikuti arahan itu dan akhirnya tabungannya pun terkuras.

Berita Rekomendasi

Beberapa bulan berselang, tepatnya di Juli, seorang nasabah Jenius PT Bank BTPN Tbk bernama Wirawan A Candra lewat lama Facebook mengaku kehilangan uang sekitar Rp 241,85 juta.

Dana itu berasal dari tabungan aktif sebesar Rp 21,85 juta dan deposito Rp 220 juta.

Ia menerima telepon melalui nomor WhatsApp yang mengaku sebagai call center Jenius Bank BTPN pada Sabtu (10/7/2021) lalu.

Baca juga: OJK Dukung Pemda Buat Pinjaman Lawan Rentenir

Seseorang tersebut mengatakan bahwa ada penyesuaian tarif feesible dan mengarahkan Wirawan untuk mengisi formulir pada situs palsu jeniusbtpn.com.

Cerita di atas merupakan contoh kasus kejahatan perbankan yang terjadi di tahun ini.

Percepatan transformasi digital perbankan di tengah perubahan pola perilaku masyarakat rupanya tak hanya membawa dampak positif bagi nasabah. Risiko yang mengancam juga meningkat.

Wimboh Santoso Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, risiko yang membuntuti muncul dari serangan siber dan risiko karena ketidakpahaman masyarakat terkait data pribadi saat menggunakan produk dan layanan berbasis digital.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas