Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Telur Melambung, Penjualan di Agen dan Pedagang Pasar Anjlok

Harga telur ayam ras meningkat menjelang pergantian tahun berdampak pada penjualan para agen dan pedagang pasar di kawasan Jaksel

Editor: Sanusi
zoom-in Harga Telur Melambung, Penjualan di Agen dan Pedagang Pasar Anjlok
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga telur ayam ras meningkat menjelang pergantian tahun berdampak pada penjualan para agen dan pedagang pasar di kawasan Jakarta Selatan.

Penurunan penjualan telur dialami oleh agen yang berlokasi di Jalan H. Abu, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.

Achmad Basofi, agen telur, mengatakan, penurunan penjualan dialami saat ini harga telur mengalami kenaikan yang cukup ekstrem pada sepekan terakhir.

Baca juga: Satgas Pangan Polri Tidak Temukan Pelanggaran Hukum Soal Kenaikan Harga Bahan Pokok Sepanjang 2021 

Harga jual telur saat ini mencapai Rp 32.000 per kilogram. Naik Rp 7.000 dari yang sebelumnya Rp 25.000 per kilogram.

"Harga mahal begini penjualan menurun hampir setengahnya. Sehari biasa jual 30 kilogram, sekarang cuma 15 kilogram," kata Basofi saat dikonfirmasi, Selasa (28/12/2021).

Baca juga: Harga Cabai Rawit Tembus Rp 100.000 Per Kg, Pedagang Beberkan Penyebabnya

Basopfi mengatakan, tidak mengetahui pasti penyebab harga telur yang meroket. Menurutnya, kenaikan harga telur telah dinformasikan sebelumnya oleh pengirim.

Adapun harga telur mulai naik perlahan sejak pertengahan Desember 2021, hingga menuju puncaknya saat ini.

BERITA REKOMENDASI

"Dari pertengahan Desember 2021 sudah mulai naik perlahan. Saat ini baru yang kita jual sampai Rp 32.000. Sebelumnya naik, tapi tidak sampai angka Rp 32.000, tapi turun lagi," ucap Basofi.

Menurut Basofi, tak sedikit pelanggan dan pembeli turut mengeluhkan kenaikkan harga telur. Namun beberapa kali dia mengingatkan kepada kepada para pelanggam bahwa kenaikkan harga telur merata.

"Banyak pembeli yang mengeluh. Tapi saya bilangin kalau harga naik bukan dari saya yang naikkan harga, tapi memang semua. Tapi kebanyakan mereka sudah tahu (harga telur naik)," kata Basofi.

Sementara itu, pedagang di Pasar Blok A, Kebayoran Baru, Agus (44) mengatakan, harga telur yang dijual saat ini mencapai Rp 34.000 per kilogram.

Harga penjualan yang naik karena harga pembelian satu peti telur berisi 15 kilogram kini mencapai Rp 465.000. Sebelumnya satu peti telur seharga Rp 330.000 hingga Rp 380.000.

Baca juga: Harga Komoditas Pangan Melambung, Pedagang Pasar: Tidak Wajar, Baru Kali Ini Terjadi


"Itu juga sudah berdasarkan telur yang pecah (dalam satu peti). Harga jadi Rp 34.000 per kilogram saat ini," kata Agus.

Agus mengemukakan, harga telur mulai merangkak naik sepekan sebelum Hari Natal 2021. Hal itu juga diduga menjadi pemicu kenaikkan harga telur.

"Mungkin karena mau Natal dan Tahun Baru juga kali, tapi biasanya tidak begini, kecuali saat jelang Lebaran," ucap Agus.

Dikutip pemberitaan Kompas.com, data dari Info Pangan Jakarta, harga telur ayam ras rata-rata per 25 Desember 2021 ini mencapai Rp 30.119 per kilogramnya.

Adapun harga telur ayam ras di pasaran di wilayah Jabodetabek berkisar Rp 31.000-Rp 35.000 per kilogramnya.

Di beberapa pasar, harganya bahkan menembus angka Rp 40.000 per kilogram.

Harga telur ayam ras saat normal diketahui berkisar antara Rp 22.000-Rp 25.000 per kilogramnya.

Namun, saat Natal dan jelang tahun baru, harganya terus melonjak naik.

Penyebab harga telur naik

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan, ada beberapa penyebab mengapa harga telur naik tajam.

Di antaranya, adalah karena adanya perubahan harga pakan ayam.

“Penyebabnya adalah harga pakan yang tinggi,” ujar Nurwan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/12/2021).

Di samping itu, menurutnya permintaan pasar juga menguat karena adanya momen menjelang Natal dan Tahun Baru.

Nurwan mengatakan, selama empat bulan belakangan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sudah sangat berpengaruh pada penurunan harga telur.

Pasalnya, selama PPKM, hotel, restoran, kafe ditutup, sehingga peternak hanya mengandalkan daya beli masyarakat yang juga sedang turun.

Adanya momen Natal dan Tahun Baru saat ini menurutnya menjadi momen yang pas untuk kenaikan harga.

“Ini momentum yang pas bagi peternak setelah sejak Juli harga jatuh,” kata Nurwan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Telur Meroket, Penjualan di Agen dan Pedagang Pasar Merosot"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas