Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bisnis Kuliner, Properti Hingga Fashion Diprediksi Masih Memiliki Prospek Cerah di Tahun 2022

Bisnis properti juga diyakini masih paling dicari karena kebutuhan memiliki rumah sangat tinggi di kalangan keluarga muda.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Bisnis Kuliner, Properti Hingga Fashion Diprediksi Masih Memiliki Prospek Cerah di Tahun 2022
asiawebdirect.com
Ilustrasi Kuliner murah Bali. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid membagikan pandangan bisnis yang akan cuan tahun 2022.

Ia menuturkan bisnis kuliner masih memiliki prospek bagus tahun depan.

"Rata-rata pengeluaran masyarakat dalam sebulan 49,25 persen yang digunakan untuk konsumsi makanan," kata Arsjad dalam Economic Outlook 2022, Kamis (30/12/2021).

Bisnis properti juga diyakini masih paling dicari karena kebutuhan memiliki rumah sangat tinggi di kalangan keluarga muda.

"Kebutuhan tempat tinggal masih tinggi baik melalui pembelian properti maupun sewa," terang Arsjad.

Penggunaan ponsel di seluruh kegiatan juga membuat bisnis teknologi, informasi dan komunikasi paling menjanjikan.

Menurutnya, masyarakat akan tetap membutuhkan internet, pulsa, serta ekspedisi (logistik) tahun depan.

Berita Rekomendasi

"Disrupsi digitalisasi bisa menjadi suatu peluang usaha," ucap Arsjad lagi.

Baca juga: Makanan Sehat dan Jamu Diprediksi Akan Kembali Jadi Tren Kuliner di 2022

Lebih lanjut, ia mengatakan industri tekstil mempunyai prospek yang baik pada 2022.

Karena itu bisnis penjualan pakaian yang dapat dilakukan kapan pun di mana pun memanfaatkan platform e-commerce tetap akan cuan.

Arsjad menambahkan bisnis otomotif juga tetap bergairah karena kebijakan PPNBM ditanggung pemerintah.

"Kita lihat penjualan mobil di GIIAS kemarin membuat otomotif punya prospek baik tahun 2022. Kemudian manufaktur dan pertanian yang menyumbang kontribusi terhadap PDB sebesar 35 persen," imbuhnya.

Pada tahun depan tren digitalisasi pada layanan komersial dan pemerintah akan berlanjut.

Digitalisasi bakal diterapkan di sektor pendidikan, kesehatan, dan fintech.

"UU Cipta kerja dan OSS (Online Single Submission), memicu perbaikan iklim investasi dan peluang bisnis di 2022. Transformasi digital dari berbagai bidang usaha untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” ujar Arsjad. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas