Dampak Omicron Terhadap Ekonomi Amerika Tidak Seganas Perkiraan
Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) melaporkan klaim awal pengangguran berjumlah 198.000 untuk pekan terakhir
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) melaporkan klaim awal pengangguran berjumlah 198.000 untuk pekan terakhir hingga 25 Desember 2021.
Hasil itu lebih baik atau rendah dari perkiraan ekonom yang disurvei Dow Jones memproyeksikan klaim awal pengangguran berjumlah 205.000.
"Data klaim daftar tunjangan turun dibanding pekan sebelumnya menunjukkan tidak ada dampak signifikan penyebaran Covid-19 varian Omicron yang menyebar dengan cepat di AS pada lapangan pekerjaan," ujar Analis pasar modal Hans Kwee melalui risetnya, Minggu (2/1/2022).
Baca juga: Prancis Persingkat Periode Karantina Pasien Positif Covid-19 Menjadi 7 Hari
Padahal, lanjut Hans, infeksi Covid-19 di AS mencapai rekor tertinggi dalam dua hari berturut-turut, tapi tidak berdampak signifikan terhadap pasar keuangan.
"Nampaknya, varian Omicron tidak menimbulkan dampak sebesar varian Delta, menimbulkan optimisme di pasar keuangan di awal tahun 2022" katanya.
Baca juga: Satgas Covid: 2021 Jadi Tahun Refleksi agar Lebih Siap dan Konsisten Hadapi Covid-19
Dia menambahkan, AS sempat melaporkan lebih dari 441.000 kasus virus Covid-19 dalam sehari saat varian baru Omicron terus menyebar.
"Lonjakan kasus Corona ini tercatat sebagai yang tertinggi sejak pandemi merebak di AS. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau CDC melaporkan 441.278 kasus terdeteksi dalam sehari tertinggi sepanjang awal pekan ini waktu setempat," pungkas Hans.