Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dampak Omicron Terhadap Ekonomi Amerika Tidak Seganas Perkiraan

Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) melaporkan klaim awal pengangguran berjumlah 198.000 untuk pekan terakhir

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Dampak Omicron Terhadap Ekonomi Amerika Tidak Seganas Perkiraan
AFP/YUKI IWAMURA
Pelancong check-in di John F. Kennedy International Airpot di New York, pada 24 Desember 2021. - Lebih dari 2.000 penerbangan telah dibatalkan dan ribuan tertunda di seluruh dunia karena varian Omicron yang sangat menular mengganggu perjalanan liburan. (Photo by Yuki IWAMURA / AFP) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (AS) melaporkan klaim awal pengangguran berjumlah 198.000 untuk pekan terakhir hingga 25 Desember 2021.

Hasil itu lebih baik atau rendah dari perkiraan ekonom yang disurvei Dow Jones memproyeksikan klaim awal pengangguran berjumlah 205.000.

"Data klaim daftar tunjangan turun dibanding pekan sebelumnya menunjukkan tidak ada dampak signifikan penyebaran Covid-19 varian Omicron yang menyebar dengan cepat di AS pada lapangan pekerjaan," ujar Analis pasar modal Hans Kwee melalui risetnya, Minggu (2/1/2022).

Baca juga: Prancis Persingkat Periode Karantina Pasien Positif Covid-19 Menjadi 7 Hari

Padahal, lanjut Hans, infeksi Covid-19 di AS mencapai rekor tertinggi dalam dua hari berturut-turut, tapi tidak berdampak signifikan terhadap pasar keuangan.

"Nampaknya, varian Omicron tidak menimbulkan dampak sebesar varian Delta, menimbulkan optimisme di pasar keuangan di awal tahun 2022" katanya.

Baca juga: Satgas Covid: 2021 Jadi Tahun Refleksi agar Lebih Siap dan Konsisten Hadapi Covid-19

Dia menambahkan, AS sempat melaporkan lebih dari 441.000 kasus virus Covid-19 dalam sehari saat varian baru Omicron terus menyebar.

BERITA REKOMENDASI

"Lonjakan kasus Corona ini tercatat sebagai yang tertinggi sejak pandemi merebak di AS. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau CDC melaporkan 441.278 kasus terdeteksi dalam sehari tertinggi sepanjang awal pekan ini waktu setempat," pungkas Hans.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas