Gunakan Kendaraan Listrik, Tempuh Jarak 10 Km Hanya Butuh Biaya Rp 1.100
kendaraan listrik jauh lebih ekonomis dan ramah lingkungan dibandingkan yang menggunakan mesin pembakaran energi fosil.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memastikan penggunaan kendaraan listrik jauh lebih ekonomis dan ramah lingkungan dibandingkan yang menggunakan mesin pembakaran energi fosil.
"Jarak 10 km, kendaraan listrik hanya membutuhkan Rp 1.100. Ini lebih murah dibanding pengeluaran mobil berbahan bakar minyak sebesar Rp 9.000 untuk jarak yang sama," kata Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril yang ditulis Rabu (5/1/2022).
Baca juga: IBC Tak Perlu Akuisisi Perusahaan Kendaraan Listrik, Fokus Saja Produksi Baterai
Menurutnya, transisi energi merupakan keharusan yang diperlukan untuk menjaga ketersediaan energi di masa mendatang, dan memperbaiki neraca perdagangan dengan mengurangi biaya impor energi.
"Indonesia dalam pertemuan G20 dan COP26 mencanangkan Net Zero Emission di 2060, sehingga diperlukan percepatan program transisi ke penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan khususnya transportasi melalui akselerasi penggunan kendaraan listrik," ucap Bob.
Dalam menggencarkan kendaraan listrik, kata Bob, PLN pun memberikan kemudahan-kemudahan bagi pemilik kendaraan listrik.
Baca juga: Sepeda Listrik eCargo Berbahan Bakar Hidrogen Siap Diuji Coba
"PLN memberikan keringanan pasang baru dan tambah daya di rumah bagi pelanggan PLN yang memiliki kendaraan listrik. Untuk tambah daya, bayarnya hanya Rp150 ribu yang biasanya sampai Rp 4,8 juta," tuturnya.
"Kami juga melakukan pemasangan home charging. aktu pemasangan itu, tambah dayanya gratis. Selain itu, dalam pemakaian sehari-hari diskon 30 persen untuk pemakaian jam 10 malam hingga jam 5 pagi," sambung Bob.
Terkait infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), hingga saat ini sudah ada 114 SPKLU di seluruh Indonesia.
Ia menyebut, PLN akan terus mengakselerasi penyediaan infrastruktur pengisian ulang kendaraan listrik, satu di antaranya menghadirkan program partnership SPKLU.
PLN membuka peluang yang seluas-luasnya bagi Badan Usaha untuk dapat berkolaborasi bersama menjadi partnership penyediaan SPKLU berbasis sharing economy model.
"Kita akan memperbanyak kerjasama dengan pihak swasta untuk pembangunan SPKLU. Tahun ini yang akan kami genjot kerjasama dengan para pemilik apartemen, pemilik pertokoan, pemilik mall dan kantor kantor BUMN," paparnya.