Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini produk investasi yang ditawarkan ke masyarakat mulai beraneka ragam, namun emas dinilai masih akan menjadi pilihan karena memiliki prospek yang cerah.

CEO Sakumas, Denny Ardhiyanto mengatakan, jika melihat perkembangan dan bisnis di masa mendatang, emas digital sendiri merupakan prospek yang baik, karena emas masih dipercaya sebagai media investasi yang tidak lekang oleh waktu.

"Emas digital hadir memberikan kemudahan investasi emas, mengingat perkembangan zaman yang telah beralih pada pasar digital," kata Denny dalam keterangannya, Jumat (7/1/2022).

Baca juga: Jumat Pagi, Harga Emas Batangan Antam Turun Rp7.000 Jadi Rp934 Ribu per Gram

Berinvestasi melalui emas digital, kata Denny, investor mendapat rasa aman karena diatur, dimonitor pemerintah dan dijamin oleh emas fisik.

"Para investor milenial pun diprediksi akan mengadopsi konsep emas digital dengan baik," ucapnya.

Pada akhir tahun lalu, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengesahkan Sakumas sebagai pedagang fisik emas digital pertama di Indonesia.

Salah satu dasar yang menjadi alasan mengapa Sakumas mendapatkan pengesahan oleh Bappebti yaitu karena komitmen Sakumas dalam menjaga kepatuhan terhadap peraturan.

Baca juga: Update Harga Emas Antam Kamis, 6 Januari 2022: Naik Rp1.000, Jadi Rp941.000 per Gram

"Dengan mendapatkan pengesahan resmi, hal ini menjadi bukti komitmen dan keseriusan Sakumas dalam mendukung masyarakat sebagai investor nantinya, yang diharapkan akan secara konsisten memberikan keuntungan dan kemudahan dalam berinvestasi emas digital,” papar Denny.

Setiap transaksi nasabah juga diawasi Bursa Berjangka, di mana Sakumas juga telah bekerja sama dengan PT Bursa Berjangka Jakarta (Jakarta Future Exchange), sebuah PT dari BUMN.

Sementara, emas digital di Sakumas dijamin oleh emas fisik yang disimpan dan diawasi Lembaga Kliring.