Ini Lho 4 Emiten Bank di BEI Yang Direkomendasikan Bakalan Moncer Tahun Ini
Dunia perbankan pada 2022 ini diprediksi bakalan prospektif mengingat ramalan angka penyaluran kredit bakal melonjak.
Editor: Hendra Gunawan
Peluang Bank Digital
Sementara, pada sektor bank digital, Eka menilai beberapa bank digital akan mulai membukukan pendapatan bunga yang berarti di tahun ini.
Pasalnya, produk pinjaman langsung dari bank digital mulai diluncurkan di tahun ini.
Akan tetapi, ia meyakini, bagi bank digital yang menawarkan bunga deposito berjangka di atas acuan LPS, akan berada pada posisi yang lebih berisiko seiring potensi kenaikan suku bunga acuan.
Hal ini bisa memberi tekanan pada CoF serta Net Interest Margin (NIM) mereka.
Handiman justru meyakini bank digital saat ini justru overhyped terlepas dari pertumbuhan pengguna yang signifikan hingga nilai transaksinya.
Menurutnya, bank konvensional besar pada akhirnya tetap akan menjadi pemenang secara jangka panjang.
Baca juga: Jokowi Buka Perdagangan Saham, IHSG Menghijau Awal 2022
Dengan outlook kinerja emiten sektor perbankan yang berpotensi tumbuh di tahun ini, Handiman mempertahankan rating overweight untuk sektor ini.
Ia menjadikan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebagai top pick seiring dengan potensi momentum pertumbuhan laba yang signifikan masih akan berlanjut di tahun ini.
Setali tiga uang, Eka pun masih mempertahankan rating overweight untuk sektor perbankan dengan BNI sebagai top pick untuk bank konvensional. BBNI dinilai punya valuasi yang lebih menarik diiringi dengan profil risk management yang lebih baik.
Sedangkan untuk bank digital, menurutnya, Bank Jago Tbk (ARTO) diproyeksi masih akan jadi pionir di sektor bank digital lantaran punya dukungan kerjasama dengan GoTo dan produk yang ter diversifikasi dengan baik.
Berikut rekomendasi saham emiten perbankan dari para analis:
1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
BBRI menargetkan segmen pinjaman mikro untuk tumbuh 14% di 2022 didukung oleh segmen mikro KUR. Pada tahun ini, BBRI juga akan diuntungkan dengan basis pengguna yang lebih besar seiring sinergi bersama Pegadaian dan PNM. Hal ini berpotensi membuat ROE BBRI lebih tinggi dan meningkatkan kualitas aset. Laba BBRI diprediksi akan naik lebih dari 50% di tahun ini seiring dengan ekspektasi pemulihan ekonomi.