Mengenal Wirausaha Burnout, Cara Menghindari dan Mengatasinya
Bukan hanya karyawan biasa yang bisa terkena Burnout akibat tekanan yang diberikan oleh atasan dan rekan kerja, kalangan wirausaha juga dapat terkena
Editor: Muhammad Zulfikar
Tips kedua yang dapat diterapka wirausaha dalam menghindari Burnout adalah mulai menetapkan prioritas bisnis seperti membagi tugas dan rencana. Itulah mengapa pengaturan prioritas sangat penting untuk pemilik perusahaan. Dengan kata lain, ambil langkah-langkah kecil namun terfokus ke arah yang benar.
3. Delegasikan daripada Berusaha Mengendalikan Semuanya
Para pelaku wirausaha yang lebih berpengalaman lebih tahu tidak semua hal dapat dikendalikan dan mereka tahu kapan harus ikut berpartisipasi dalam tiap proses dan keputusan perushaaan. Dibanding mencoba untuk mengendalikan segalanya, ada beberapa taktik yang dapat dilakukan:
• Pekerjakan orang-orang hebat dan percayakan mereka untuk memenuhi tanggung jawab mereka.
• Ingat daftar prioritas Anda dan fokus pada mereka daripada terus-menerus memeriksa kinerja tim Anda.
• Jika perlu, jadwalkan pertemuan mingguan atau bulanan dengan tim dan karyawan yang berbeda untuk tetap mengetahui proses yang paling penting.
• Delegasikan tugas manual langsung kepada pekerja lepas (misalnya, dari platform seperti Fiverr atau Upwork).
• Siapkan dokumentasi untuk merampingkan bagaimana proses berjalan di dalam perusahaan (lebih lanjut tentang ini di bagian berikutnya).
Baca juga: Apa Itu Burnout? Berikut Perbedaannya dengan Stres, Tanda-tandanya, dan Cara Mengatasi
4. Buat Proses dan Pedoman Dokumen
Pentingnya membuat dan menyusun prosedur operasi standar (SOP) perusahaan untuk menghindari keharusan berpartisipasi dalam setiap proses dalam perusahaan. Dengan adanya SOP ini dapat menghindari tindakan yang tidak diinginkan oleh karyawan yang dpaat berpengaruh pada kerugian perusahaan.
5. Meningkatkan Kualitas Hidup di Luar Pekerjaan
Banyak pelaku usaha yang terlalu fokus pada pekerjaannya hingga lupa dengan kehidupan di luar pekerjaan, hingga akhirnya stress menumpuk dan Burnout tidak dapat dihindari. Munculnya burnout ini biasanya diikuti dengan kombinasi dari berbagai faktor eksternal seperti aspek gaya hidup, dan ciri kepribadian.
Padahal jelas diketahui jika keshatan fikiran dapat berhubungan langsung dengan kesehatan tubuh. Dengan mengabaikan aktivitas fisik, makan-makanan yang tidak sehat dan waktu istirahat yang sedikit, merokok serta minum alkohol terlalu banyak dapat berkontribusi pada terciptanya Burnout.
Untuk itu pentingnya meningkatkan kualitas kesehatan di luar pekerjaan, agar kualitas fikiran dapat terjaga sehingga pekerjaan dapat dilakuakan dengan maksimal.