Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menginginkan, Bandara Kertajati, Jawa Barat dijadikan pusat kegiatan logistik dan pemeliharaan pesawat atau MRO (Maintenance, Repair and Overhaul).

Menurut Budi Karya, saat ini harus gencar disosialisasikan barang-barang apa saja yang bisa dikirim melalui Bandara Kertajati dan juga keunggulan biaya yang lebih efisien.

Sementara itu menurut Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin yang mengatakan, pihaknya akan mendukung arahan terkait Bandara Kertajati yang akan dijadikan pusat logistik serta MRO.

Baca juga: FAA Umumkan Bandara yang akan Miliki Zona Penyangga 5G Sebelum Ekspansi C-Band

"Pengembangan Bandara Kertajati sebagai pusat logistik tepat dilakukan 2022 ini, yang sejalan dengan tren positif kargo udara sepanjang 2022," ucap Awaluddin, Senin (10/1/2022).

Saat ini, lanjut Awaluddin, merupakan waktu yang tepat mengembangkan Bandara Kertajati sebagai pusat logistik. Hal ini karena sektor angkutan penumpang pesawat masih dalam tahap pemulihan, tetapi sektor angkutan kargo udara sudah menunjukkan hasil positif.

Ia merinci, bahwa sepanjang 2021 pergerakan angkutan kargo di 20 bandara yang dikelola Angkasa Pura II secara kumulatif total mencapai 945.547 ton atau naik cukup signifikan 24,6 persen dibandingkan dengan 2020,” ujar Muhammad Awaluddin.

"Peningkatan volume angkutan kargo ini utamanya dipengaruhi bergeliatnya sektor e-commerce, dan Bandara Kertajati harus dapat menangkap peluang ini karena kami perkirakan volume angkutan kargo akan semakin tumbuh pada 2022," kata Awaluddin.

Baca juga: Bamsoet Dukung Bandara Internasional Kertajati Jawa Barat Buka Penerbangan Langsung Umrah dan Haji

Awaluddin menjelaskan, Angkasa Pura II memperkirakan volume angkutan kargo di 20 bandara yang dikelolanya pada 2022 dapat mencapai total sekitar 1 juta ton.

"Bandara Kertajati dan bandara-bandara lainya yang kami kelola, harus memastikan dapat mengakomodir kebutuhan seiring dengan tumbuhnya volume angkutan kargo ini," ujar Awaluddin.

Ia juga mengungkapkan, bahwa PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang memiliki saham mayoritas Bandara Kertajati telah memiliki rencana untuk membangun kawasan kargo e-commerce hub di Bandara Kertajati.

Sebagai informasi, Bandara Kertajati sendiri dimiliki oleh PT BIJB yang mayoritas sahamnya dipegang oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar 83,20 persen, lalu PT Angkasa Pura II memiliki saham sebesar 14,62 persen, Koperasi Jabar 1,54 persen dan PT Jasa Sarana 0,64 persen.