Capai Indonesia Emas 2045, Menteri BUMN : Manusia Harus Jadi Pusat Pertumbuhan
Erick menyampaikan, terima kasih ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena menolak ekspor bahan mentah pada pertemuan internasional.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan cara mewujudkan visi untuk membangun Indonesia ke depan yaitu mencapai Indonesia Emas pada 2045.
Hal tersebut terungkap pada saat Erick Thohir menghadiri acara kegiatan dengan tema Grand Design Menuju Indonesia Emas 2045: Mengulas Visi Indonesia Maju Presiden Jokowi di Auditorium Universitas Sumatera Utara.
Erick menyampaikan terima kasih ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena menolak ekspor bahan mentah pada pertemuan internasional.
Baca juga: Garap Potensi Pasar di Selat Malaka, Tiga BUMN Sinergi Kembangkan Logistik Hub di Kuala Tanjung
Menurutnya, hal itu merupakan langkah berani dan akan menyelamatkan sumber daya alam bangsa ini.
“Terima kasih kepada Bapak Presiden tidak mau tanda tangan, karena ketika tanda tangan, role-nya kita kirim tanpa ada supply chance,” ujar Erick, Selasa (11/1/2022).
Menurutnya, ekonomi berbasis pengetahuan (knowledge base economy) merupakan hal yang penting untuk diterapkan agar Indonesia Emas 2045 bisa segera tercapai.
Dia menilai, pertumbuhan ekonomi saat ini tidak boleh hanya bergantung pada sumber daya alam saja, tetapi juga harus didukung oleh teknologi.
Baca juga: Bahas Sinergi BUMN dengan PBNU, Erick Thohir Temui Yahya Cholil Staquf
"Kita selama ini hanya berharap pada sumber daya alam, di mana bisa habis dan bisa tidak dipakai lagi kemudian hari. Makanya, tantangan kita ke depan terletak pada knowledge base economy. Sekarang eranya manusia yang jadi pusat pertumbuhan," kata Erick.
Pemerintahan Jokowi, kata Erick, memang sangat fokus dalam membangun infrastruktur, di mana selama eranya telah lebih dari 1.500 kilometer jalan dibangun yang dapat meningkatkan konektivitas dan ekonomi masyarakat.
"Bukan hanya jalan, tetapi bendungan, bandara, perbatasan tak luput dari perhatian pemerintahan Presiden Jokowi," ucap Erick.