IPO GoTo Bakal Jadi Patokan Bagi Perusahaan-perusahaan Teknologi
Wijen Pontus mengatakan, penurunan harga saham BUKA yang cukup dalam, membuat investor ritel berhati-hati membeli kembali saham IPO perusahaan startup
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Investor ritel dinilai sedang menunggu-nunggu GoTo (Gojek dan Tokopedia) melakukan Initial Public Offering (IPO).
Mereka bakal menjadikan GoTo jadi rujukan untuk melantainya peruahaan teknologi lainnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Mereka tak ini engalaman buruk terjadi setelah beramai-ramai beli saham perdana PT Bukalapak Tbk (BUKA).
Diketahui, saat penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offring (IPO), Bukalapak mematok harga Rp 850 per saham, tetapi kini harganya telah merosot jauh ke posisi Rp 448 per saham.
Pendiri B-Trade TC yang juga CEO PT Kanaka Hita Solvera, Wijen Pontus mengatakan, penurunan harga saham BUKA yang cukup dalam sampai saat ini, membuat investor ritel lebih berhati-hati membeli kembali saham IPO perusahaan startup termasuk GoTo (Gojek-Tokopedia).
Baca juga: IHSG Jatuh 0,64 Persen ke Level 6.647.970, Investor Asing Lego Saham-saham Ini
"Nanti kalau GoTo IPO, yang menyerap paling besar investor institusi karena investor ritel sudah kapok," kata Wijen yang ditulis Selasa (11/1/2022).
Namun, Wijen memprediksi saham BUKA akan kembali ke harga pada kisaran Rp 850 pada akhir tahun ini, sebagai upaya membuat kepercayaan investor ke saham perusahaan startup.
Apalagi, kata Wijen, GoTo akan menjadi patokan bagi perusahaan-perusahaan startup lainnya yang akan melantai di BEI untuk ke depannya.
"Kalau yang lain (unicorn) tergantung GoTo, kalau sama kaya Bukalapak dan Grab itu akan selesai,” ucapnya.
Baca juga: Melantai di BEI, Saham Produsen Panel Listrik Ini Melesat 34,44 Persen
Dikabarkan, GoTo akan listing di dua bursa (dual listing), yakni BEI dan Amerika Serikat (AS).
Nilai penggalangan dana dari aksi IPO GoTo diperkirakan mencapai 2 miliar dolar AS.
Dalam melancarkan aksi korporasinya di BEI, GoTo dikabarkan telah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas untuk menjadi penjamin emisi.