Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Profil Changpeng Zhao, CEO Binance yang Masuk Daftar Orang Terkaya Dunia Berkat Crypto

Profil Changpeng Zhao, CEO Binance yang masuk daftar orang terkaya dunia berkat Crypto. Zhao meluncurkan perusahaan Binance pada Juli 2017.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Profil Changpeng Zhao, CEO Binance yang Masuk Daftar Orang Terkaya Dunia Berkat Crypto
Ist
Changpeng Zhao, CEO Binance Holdings. 

TRIBUNNEWS.COM - Changpeng Zhao, seorang CEO cryptocurrency, masuk dalam daftar orang terkaya di dunia.

Menurut perhitungan baru dari Bloomberg Billionaires Index yang diterbitkan Senin (10/1/2022), Changpeng Zhao yang menjadi CEO mata uang kripto Binance itu memiliki kekayaan bersih setidaknya US$ 96 miliar.

Menurut Bloomberg, Zhao berada di peringkat ke-11 kategori orang terkaya di dunia.




Changpeng Zhao atau CZ dikenal sebagai CEO Binance sejak pembentukannya pada tahun 2017.

Binance merupakan, platform pertukaran cryptocurrency terbesar dalam perdagangan.

Berkat Binance, Zhao menjadi seorang miliarder hanya dalam 180 hari sejak beroperasi.

Profil Changpeng Zhao

CEO Binance, Changpeng Zhao.
CEO Binance, Changpeng Zhao. (Business Insider)
BERITA TERKAIT

Zhao lahir pada 10 September 1977 di Jiangsu, China.

Dikutip dari Start Up Talky, kedua orang tua Zhao adalah pengajar.

Ayah Zhao bekerja sebagai profesor di sebuah universitas.

Sayangnya, ayah Zhao dicap sebagai "intelek pro-borjuis", lalu diasingkan.

Akibatnya, keluarga tersebut pindah ke Vancouver, Kanada pada akhir 1980-an.

Selama masa remajanya di Kanada, Zhao mulai bekerja paruh waktu untuk membantu biaya keluarganya.

Dia dulu bekerja di McDonald's dan beberapa pom bensin setelah menamatkan sekolahnya.

Baca juga: Gandeng Anak Usaha Telkom, Binance Akan Mendirikan Bursa Kripto di Indonesia

Riwayat Karier

Changpeng Zhao menempuh pendidikan ilmu komputer dari McGill University, Montreal.

Setelah lulus, ia memulai karirnya sebagai karyawan magang di Tokyo.

Dia bekerja untuk seorang pedagang di Bursa Efek Tokyo, yang meminta Zhao mengembangkan perangkat lunak untuk mencocokkan pesanan dalam perdagangan saham.

Setelah pengalaman awal, ia bergabung dengan Bloomberg Tradebook LLC pada tahun 2001.

Ia juga pernah bekerja sebagai kepala sektor Pengembangan Berjangka selama 4 tahun ke depan.

1. Mendirikan Fusion Systems 

Kemudian pada tahun 2005, Zhao mendirikan perusahaan bernama Fusion Systems.

Fusion Systems dikenal dengan "beberapa sistem perdagangan frekuensi tinggi tercepat untuk pialang."

Perusahaan ini terlibat dalam penyediaan solusi TI dan layanan konsultasi bisnis lainnya.

Changpeng Zhao berada di Fusion Systems hingga akhir tahun 2013 dan kemudian memasuki dunia Crypto.

2. Blockchain

Zhao bergabung sebagai kepala tim pengembangan di Blockchain pada 2013.

Blockchain.com adalah perusahaan yang menyediakan berbagai layanan terkait cryptocurrency.

Perusahaan ini menciptakan dompet cryptocurrency yang telah menangani hampir 28% dari transaksi bitcoin antara 2011 dan 2020.

Zhao bekerja di perusahaan ini untuk mengembangkan perangkat lunak yang terkait dengan dompet crypto.

Ia bekerja di Blockchain selama sekitar satu tahun, kemudian mengundurkan diri.

Baca juga: Harga Bitcoin Anjlok ke Level 43 Ribu Dolar AS, Apa Penyebabnya?

3. OKCoin

Zhao lalu bergabung sebagai Chief Technical Officer di sebuah perusahaan bernama OKCoin.

OKCoin, seperti Binance, adalah perusahaan Crypto Exchange dan dianggap sebagai contoh perusahaan yang terbesar di dunia.

Namun, Zhao merasa perusahaan itu tidak sesuai dengan visinya tentang pertukaran crypto dan dia memutuskan untuk berhenti dari posisinya.

4. Mendirikan Bijie Tech

Keluar dari OKCoin, Changpeng Zhao mendirikan perusahaan bernama Bijie Tech.

Perusahaan ini menyediakan layanan pertukaran crypto kepada orang-orang di Shanghai.

Bijie Tech melayani masyarakat di Shanghai selama dua tahun dari 2015 hingga 2017, sampai suatu hari, semua platform dan situs web teknologi Bijie mati.

Tidak ada informasi yang diberikan atau klarifikasi dari manajemen terkait hilangnya perusahaan tersebut.

5. CEO Binance

Setelah kematian Bijie Tech, muncul sebuah perusahaan besar bernama Binance.

Zhao meluncurkan perusahaan Binance pada Juli 2017, setelah dana $15 juta dikumpulkan selama penawaran koin awal.

Dalam waktu kurang dari delapan bulan, Zhao mengembangkan Binance menjadi pertukaran mata uang kripto terbesar di dunia berdasarkan volume perdagangan, per April 2018.

Baca juga: Lindungi Investor, Wamendag Dorong Kehadiran Bursa Crypto

Masuk Majalah Forbes

Majalah Forbes menempatkan Zhao di urutan ketiga dalam daftar "Orang Terkaya Di Mata Uang Kripto", pada Februari 2018.

Kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai $ 1,1 miliar pada September 2018.

Binance mencapai total volume perdagangan $2 triliun pada 2020, dan Binance Coin (BNB) sekarang menjadi cryptocurrency terbesar ketiga berdasarkan kapitalisasi pasar.

Basis perusahaan Binance sementara ini berada di Singapura.

Peringkat Zhao versi Majalah Forbes

1. Peringkat 22, untuk 50 Orang Terkaya Singapura 2021

2. Peringkat 1664, untuk Miliarder 2021

3. Peringkat 5 dalam Daftar Orang Kaya Crypto 2021

4. Peringkat 216 dalam Daftar Orang Kaya China 2018

- Sumber Kekayaan: Pertukaran mata uang kripto dan Self Made

- Tempat tinggal: Singapura, Singapura

- Kewarganegaraan: Kanada

Baca juga: BCA Bantah Keterkaitan Binance Holdings Yang Akan Buat Perusahaan Patungan di Indonesia

Awal Ketertarikan pada Cryptocurrency

Awalnya, ketertarikan Changpeng Zhao pada cryptocurrency bermula pada 2014, saat dia bermain poker dengan temannya.

Saat itu, dia mengenal Bitcoin dan mulai berinvestasi di dalamnya.

Dia bahkan menjual rumahnya untuk membeli Bitcoin.

Zhao lalu menambahkan pengalaman sesuai minatnya dengan bekerja di berbagai perusahaan.

Bijie Tech yang perlahan menghilang ternyata berkembang sebagai Binance.

Semua manajemen puncak dan sumber daya dari perusahaan sebelumnya mulai menyusun Binance.

Kontroversi Binance

Changpeng Zhou juga dikenal sebagai CZ, disebutkan dalam gugatan terhadap Binance dengan tuduhan Binance memfasilitasi pencucian lebih dari $9 juta, pada September 2020, dikutip dari Globalny.

Dikutip dari Business-Standard, setelah dilarang beroperasi di China, perusahaan Zhao menghadapi penyelidikan regulasi secara global.

Departemen Kehakiman dan Internal Revenue Service AS sedang menyelidiki apakah satu entitas yang dikendalikan Zhao, Binance Holdings, adalah saluran untuk pencucian uang dan penghindaran pajak, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.

Namun, Juru bicara DOJ dan IRS menolak berkomentar.

Masa depan Binance mungkin bergantung pada apakah ia dapat berdamai dengan regulator dunia dan menemukan lokasi yang ramah untuk mendirikan kantor pusatnya.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait Binance

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas