Menhub: Empat Bandara di NTT Dapat Dukung Sektor Pariwisata dan Perhelatan Internasional
Selain Bandara Komodo, lanjut Budi Karya, Bandara di Alor, Maumere dan Sumbawa Besar juga tengah dilakukan pengembangan baik
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberadaan Bandara Komodo di Labuan Bajo, Bandara Mali di Alor, Bandara Fransiskus Xaverius Seda di Maumere dan Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin di Sumbawa Besar disebut mampu membuka konektivitas antar wilayah dari dan ke Nusa Tenggara Timur (NTT)
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan, selain membuka konektivitas antara wilayah dari dan ke NTT Bandara Komodo juga untuk mendukung sektor pariwisata dan perhelatan internasional seperti Motocross, G20 dan ASEAN Summit 2023.
Baca juga: Jelang MotoGP Mandalika, AP I Pastikan Bandara Lombok Siap Sambut Peserta hingga Penonton
"Saat ini tengah dilakukan pengembangan di Bandara Komodo, baik di sisi darat yaitu perluasan terminal penumpang maupun sisi udara," ucap Budi Karya, Jumat (14/1/2022).
Ia juga mengungkapkan, pengembangan sisi udara yaitu melakukan perpanjangan runway pesawat dari sepanjang 2.250 meter menjadi 2.650 meter, apron, taxiway, drainase, pagar bandara dan fasilitas lain.
"Bandara Komodo dikembangkan untuk mendukung pariwisata dan juga mendukung kegiatan side event G20," ucap Budi Karya.
Selain Bandara Komodo, lanjut Budi Karya, Bandara di Alor, Maumere dan Sumbawa Besar juga tengah dilakukan pengembangan baik dari sisi darat maupun udara.
Baca juga: Belum Ada Mengaku Pemilik Emas 96 Gram yang Ditemukan Petugas Kebersihan Bandara Kualanamu
"Pengembangan Bandara di Sumbawa Besar dilakukan untuk mendukung perhelatan Motocross MXGP pada tahun ini," kata Budi Karya.
Keberadaan bandara-bandara ini, kata Budi Karya, diharapkan mampu menciptakan konektivitas sekaligus menggeliatkan perekonomian masyarakat NTT dan sekitarnya.
Sebagai informasi, saat Bandara Mali di Alor memiliki panjang runway 1600 meter yang dapat didarati pesawat jenis ATR-72 dan appron 100 meter x 40 meter.
Baca juga: Bandara Halim Perdanakusuma Direvitalisasi, Citilink Akan Pindahkan Rute Penerbangan
Kemudian, Bandara Fransiskus Xaverius Seda, Maumere memiliki panjang runway 2250 meter yang dapat dilandasi oleh pesawat B737-500, Taxiway 76.5 meter x 30 meter dan Apron 200 meter x 120 meter.
Sedangkan Bandara Sultan Muhammad Kaharuddin memiliki panjang runway 1.800 meter, apron 80 x 160 meter yang mampu menampung 4 pesawat ATR 72.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.