PLN Pulihkan Listrik 11 Ribu Pelanggan dari Total 21 Ribu Terdampak Gempa Banten
Manager PLN UP3 Banten Selatan, Irwanto menjelaskan, imbas gempa yang belangsung selama 30 detik tersebut berimbas pada 3 penyulang kelistrikan.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menerjunkan timnya untuk memulihkan sistem kelistrikan di wilayah terdampak gempa magnitudo 6,7 yang melanda Banten.
Dari pengecekan sementara oleh tim PLN, 296 gardu distribusi di dua wilayah terdampak imbas gempa.
Hingga pukul 18.00 WIB, PLN berhasil memulihkan listrik 11.196 pelanggan dari 21.490 pelanggan yang terdampak.
Baca juga: Tarif Dasar Listrik di Kuartal I 2022 Dipastikan Tidak Naik, Dirjen Ketenagalistrikan: Masih Pandemi
Saat ini tercatat jumlah pelanggan di seluruh wilayah Banten sebesar 3,6 juta, di mana PLN memastikan sistem kelistrikan di wilayah lain masih terpantau aman.
Manager PLN UP3 Banten Selatan, Irwanto menjelaskan, imbas gempa yang belangsung selama 30 detik tersebut berimbas pada 3 penyulang kelistrikan.
Dua wilayah kerja yang dekat dengan pusat gempa yaitu Unit Layanan Pelanggan (ULP) Labuan dan ULP Malingping.
"PLN gerak cepat untuk bisa memulihkan sistem kelistrikan khususnya di dua wilayah tersebut. PLN menurunkan tim recovery untuk memastikan besar dampak dan melakukan pemulihan," ujar Irwanto, Jumat (14/1/2022).
Baca juga: Pengamat: Skema BLU Tidak Selesaikan Masalah, PLN Bisa Alami Krisis Batubara
Menurutnya, PLN terus melakukan pemulihan sistem kelistrikan dan mengamankan sistem kelistrikan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Kami juga mengimbau kepada seluruh pelanggan untuk melapor melalui aplikasi PLN Mobile atau menghubungi Contact Center PLN 123 apabila terdapat gangguan kelistrikan yang dialami di sekitarnya," pungkas Irwanto.
Data dari BMKG menunjukan Pusat Gempa berada di Kabupaten Pandeglang, wilayah Banten dengan kekuatan magnitudo 6,7, sekitar pukul 16.05 WIB.
Gempa yang berlangsung selama 30 detik tidak berpotensi tsunami.