Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tingkatkan Pertumbuhan Perekonomian, Merek Kolektif Diharapkan Jadi Solusi Bagi Koperasi dan UMKM

Kelompok notaris pendengar, pembaca, dan pemikir (Kelompencapir) menggelar Seminar bertajuk 'Merek Kolektif Sebagai Solusi

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Tingkatkan Pertumbuhan Perekonomian, Merek Kolektif Diharapkan Jadi Solusi Bagi Koperasi dan UMKM
ist
Kelompok notaris pendengar, pembaca, dan pemikir (Kelompencapir) menggelar Seminar bertajuk 'Merek Kolektif Sebagai Solusi Bagi Koperasi dan UMKM untuk Meningkatkan Pertumbuhan Perekonomian Melalui Ekonomi Kreatif Pada Era Disrupsi' di Lagoon Gorden Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (14/1/2022). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok notaris pendengar, pembaca, dan pemikir (Kelompencapir) menggelar Seminar bertajuk 'Merek Kolektif Sebagai Solusi Bagi Koperasi dan UMKM untuk Meningkatkan Pertumbuhan Perekonomian Melalui Ekonomi Kreatif Pada Era Disrupsi' di Lagoon Gorden Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (14/1/2022).

Seminar diadakan untuk memperingati HUT Kelompencapir yang ke-2, dilakukan secara luring maupun daring.

Dalam sambutanya, Insiator Kelompencapir Dewi Tenty menyampaikan, sepanjang pandemi Covid-19 ini terdapat sekitar 37 juta UMKM yang mengalami gulung tikar.

Dari 64,7 juta di tahun 2019 turun tajam menjadi 34 juta di tahun 2020. Akibatnya ada 7 juta pekerja informal UMKM yang kehilangan mata pencahariannya.

"Selain itu, Data BI menyampaikan 87,5 persen UMKM terimbas dari Covid ini. Dari jumlah itu, 98,2 persen terdampak dari sisi penjualan. Hal ini tentu sangat disayangkan karena di tahun 2019, 64 juta pelaku UMKM telah memberikan kontribusi sebesar 60 persen atau Rp8,57 triliun bagi PDB negara kita," kata Dewi.

Dewi menyayangkan situasi tersebut. Terlebih, koperasi dan UMKM berperan sangat besar dalam mendongkrak perekonomian Indonesia.

Baca juga: DPRD DKI Ingatkan Pemprov Genjot Perekonomian Lewat Event dan Pelibatan UMKM

Di samping itu, Koperasi dan UMKM berperan mendongkrak kinerja ekonomi kreatif. Salah satunya melalui pemanfaatan merek kolektif.

BERITA TERKAIT

Penggunaan merek kolektif menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas sekaligus meningkatkan pendapatan ekonomi negara sebagai bentuk kekayaan intelektual yang dapat dimanfaatkan untuk menjamin transaksi kredit pada perbankan.

"Merek kolektif juga diharapkan dapat mendorong peningkatan produktivitas dan harga karena diferensiasi layanan atau produk yang menciptakan insentif yang lebih lanjut dengan berinvestasi dalam kualitas dan reputasi," ujarnya.

Deputi Bidang Perkoperasian Kemenkop dan UKM RI Ahmad Zabadi menambahkan, jumlah UMKM di Indonesia jumlahnya begitu besar yakni lebih dari 64,7 juta. Dari jumlah itu, 99,7 persen adalah pelaku usaha mikro.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Gila-gilaan, Pelaku UMKM Terpukul, Anggota DPR Prihatin

"Sehingga keberadaan UMKM tentu sangat menentukan dan menjadi fundamental perekonomian kita. tidak terbayangkan kalau UMKM berhenti saja, efektifitasnya dalam jangka waktu yang panjang," ujarnya.

Kendati demikian, Zabadi menyoroti masih banyaknya pelaku UMKM di Indonesia berada di sektor informal. Lebih kurang 99,7 persen pelaku usaha mikro masih berada di jalur itu.

"Karena itu ini menjadi tugas kita bersama bahwa kalau kita ingin memperkuat fondasi kita lebih kukuh. Kita harus mendorong proses transformasi dari pelaku UMKM kita ini dari jalur informal ke formal," ujarnya.

Menurut Zabadi, dengan transformasi ke sektor formal, UMKM lebih bisa bertahan hidup dan berkesempatan membuka lapangan pekerjaan lebih luas lagi.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas