lndustri Digital Kian Tumbuh, Dentsu Indonesia Sebut Lima Tren Utama di 2022
Perusahaan jaringan advertising agency, Dentsu Indonesia melihat ekonomi digital di Indonesia tumbuh subur meski di tengah
Penulis: Lita Febriani
Editor: Hendra Gunawan
![lndustri Digital Kian Tumbuh, Dentsu Indonesia Sebut Lima Tren Utama di 2022](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jumpa-pers-scaling-new-heights-di-kantor-dentsu-indonesia.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan jaringan advertising agency, Dentsu Indonesia melihat ekonomi digital di Indonesia tumbuh subur meski di tengah himpitan pandemi Covid-19.
Dengan kian tumbuhnya ekonomi digital di Indonesia, Dentsu Indonesia mengungkapkan komitmennya untuk Scaling New Heights (meningkatkan skala baru) pada tahun 2022 dan seterusnya untuk mendukung prioritas bangsa.
Baca juga: SDM Unggul Bekal Indonesia Bersaing dalam Ekonomi Digital dan Ekonomi Hijau
Dentsu Indonesia ingin memainkan perannya dalam mencapai tujuan bangsa terutama ekonomi digital dan Environment, Sustainability and Governance (ESG) dengan cara menjadi A Force for Growth and Good.
CEO of Dentsu Indonesia dan Singapura Prakash Kamdar, mengatakan pihaknya memiliki pondasi dan kesadaran digital yang kuat dan Dentsu Indonesia akan terus memperkuat hal tersebut, sehingga dapat meningkatkan dan membantu Indonesia mencapai ketinggian baru.
"Dentsu akan terus meningkatkan kapabilitas creative, media and customer experience management (CXM) dan meluncurkan solusi inovatif baik untuk incumbent maupun start-up, dengan semangat 'Gotong Royong'," tutur Prakash saat jumpa pers di Kantor Dentsu Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (17/1/2022).
Baca juga: Bangun SDM Berdaya Saing Global, UMM Dukung Akselerasi Digital Jokowi
Prakash menambahkan bahwa dlDentsu Indonesia melihat lima tren utama yang meningkat pada tahun 2022, yakni sebagai berikut :
1. Dunia yang semakin banyak data, didorong oleh algoritme dan lebih terhubung untuk mendorong pengalaman konsumen yang lebih dipersonalisasi dan menarik, namun tetap diimbangi dengan kebutuhan privasi data pribadi.
2. Perubahan gaya hidup terkait pandemi terus berlanjut, terutama e-Commerce, Live Commerce, Gaming dan e-Health.
Baca juga: Mendag Sebut Ekonomi Digital RI Bakal 6 Kali Lebih Besar dari Malaysia
3. Metaverse berakselerasi dan Web 3.0 kemungkinan akan mengikuti, ini berupa taruhan besar Big Tech pada Metaverse.
4. Profit in Purpose - perusahaan tidak akan merasakan keuntungan jika ia mendorong pertumbuhan dan konsumsi yang sembrono dengan mengorbankan manusia dan planet kita.
5. Permintaan yang meningkat untuk pengalaman fisik akan meledak dengan orangorang yang sebagian besar terkurung di rumah selama tahun 2020 dan 2021, serta oleh karena itu bangkit kembali secara besar-besaran di sektor perjalanan dan perhotelan.