Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Lonjakan Kasus Omicron Ganggu Psikologis Pengusaha

Sarman Simanjorang menegaskan lonjakan kasus varian Omicron yang diprediksi terjadi Februari-Maret 2022 mengganggu psikologis pengusaha.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Lonjakan Kasus Omicron Ganggu Psikologis Pengusaha
WARTA KOTA
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sarman Simanjorang 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sarman Simanjorang menegaskan lonjakan kasus varian Omicron yang diprediksi terjadi Februari-Maret 2022 mengganggu psikologis pengusaha.

"Rasa kekhawatiran kami (pengusaha) pasti ada. Karena bagaimanapun kami tidak mau pemerintah menarik rem kembali dan menerapkan PPKM yang lebih darurat," tutur Sarman dikutip, Senin (17/1/2022).

Menurutnya, aturan yang lebih ketat menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha.

Baca juga: Kasus Omicron Meningkat, Ekonom Indef: PPKM Level 4 Perlu Dipertimbangkan

Sarman menjelaskan pembatasan mobilitas berakibat pada terbatasnya ruang gerak bisnis dan dunia usaha.

"Ini menjadi catatan penting. Kami dari dunia usaha mendukung sekali berbagai langkah-langkah antisipatif pemerintah," terangnya.

Ia menekankan seluruh pihak harus berjuang bersama menghadapi gelombang ketiga varian Omicron.

Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron.
Ilustrasi Virus Corona Varian Omicron. (Freepik)
Berita Rekomendasi

Sarman menyebut kalangan usaha berupaya menjaga agar gairah ekonomi di tahun 2022 semakin produktif mengarah ke pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

Pemerintah, terangnya, harus merencanakan skenario yang tidak merugikan pengusaha tetapi juga menahan laju penularan Covid-19.

"Pelaku usaha menyampaikan apresiasi kepada pemerintah karena kepercayaan terhadap masa depan ekonomi kita yang lebih baik," imbuh Sarman.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja berharap prediksi pemerintah puncak kasus Omicron di Februari-Maret tidak berdampak kepada dunia usaha.

Baca juga: Riset Danareksa: Bisnis Sembako Hingga Tanaman Masih Potensial di 2022

Pusat perbelanjaan berharap kondisi usaha para tennant dengan adanya lonjakan Covid- 19 varian Omicron tidak lebih berat dari Delta.


Dirinya memaparkan bahwa masyarakat Indonesia maupun pemerintah saat ini jauh lebih siap untuk menghadapi penyebaran varian baru dari Covid-19 ini. 
Itu disebabkan, tingkat vaksinasi sudah relatif tinggi dan ditargetkan mencapai 70 persen dari populasi pada bulan Maret / April 2022 mendatang.

"Sampai dengan saat ini penyebaran Covid-19, varian Omicron masih belum berdampak secara signifikan terhadap kondisi usaha Pusat Perbelanjaan. Kami masih belum melakukan revisi atas target usaha tahun 2022," ujar Alphonzus.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas