Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Utang Luar Negeri RI Turun, Impor Migas dan Non-migas Justru Naik

Utang Luar Negeri Pemerintah turun jika dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya menjadi sebesar 5.964 triliun dolar AS.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Utang Luar Negeri RI Turun, Impor Migas dan Non-migas Justru Naik
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Logo Bank Indonesia (BI) terpasang pada pagar kompleks perkantoran BI di kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2013) (TRIBUNNEWS/HERUDIN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laporan terbaru Bank Indonesia (BI) menyebutkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia hingga akhir November 2021 sebesar 416,4 miliar dolar AS.

Jika dikonversi ke rupiah, total ULN Indonesia sebesar Rp5.964 triliun dengan asumsi kurs Rp14.323 per dollar AS. Angka tersebut turun jika dibandingkan dengan posisi ULN pada bulan sebelumnya yakni sebesar 422,3 miliar dolar AS.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan posisi ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) dan sektor swasta.

Secara tahunan, posisi ULN November 2021 tumbuh rendah sebesar 0,1 persen (year on year/yoy), menurun dibandingkan dengan pertumbuhan ULN bulan sebelumnyasebesar 2,2 persen (yoy). Khusus untuk ULN Pemerintah, grafiknya tercatat lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

Di November 2021, posisi ULN Pemerintah tercatat sebesar 202,2 miliar dolar AS, lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar 204,9 miliar dolar AS.

Baca juga: Bank Dunia Minta G20 dan Paris Club Hapus Utang Negara Miskin

Hal ini menyebabkan ULN Pemerintah terkontraksi 0,7 persen (yoy), setelah tumbuh 2,5 persen (yoy) pada bulan Oktober 2021.

“Penurunan posisi ULN Pemerintah terutama disebabkan penyesuaian aliran modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN), seiring sentimen global yang kembalimendorong tren peningkatan imbal hasil surat utang AS (US Treasury) pasca Federal Open Market Committee (FOMC) meeting,” jelas Erwin, Senin (17/1/2022).

Baca juga: Kondisi Keuangan Memburuk, Sri Lanka Minta Restrukturisasi Pembayaran Utang ke China

BERITA REKOMENDASI

“Pemerintah berkomitmen tetap menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang secara tepat waktu, serta mengelola ULN secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel,” sambungnya.

Sama halnya dengan ULN Pemerintah, ULN swasta juga mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Posisi ULN swasta tercatat sebesar 205,2 miliar dolar AS pada November 2021, menurun dari 208,3 miliar dolar AS pada Oktober 2021.

Baca juga: Rasio Utang Indonesia Berisiko Membengkak Lagi Tahun Ini: Prediksi Ekonom CELIOS

Secara tahunan, ULN swasta terkontraksi sebesar 2,0 persen (yoy) pada November 2021, lebih dalam jika dibandingkan kontraksi 1,0 persen (yoy) pada periode sebelumnya.

“Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” jelas Erwin.

“ULN Indonesia pada bulan November 2021 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 35,5 persen, menurun dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 36,1 persen,” pungkasnya.

Impor Naik

Sementara itu Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia mencapai USD21,36 miliar pada Desember 2021. Angka impor ini naik baik secara bulanan dan tahunan.

"Angka impornya mencapai USD21,36 miliar, naik 10,51% dibandingkan USD19,33 miliar di November 2021," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono.

Secara year on year(yoy), impor Desember 2021 naik 47,93 persen dibandingkan pada Desember 2020 yakni sebesar 14,44 miliar US Dollar.

Untuk impor migas bulan Desember 2021 juga naik 11,66 persen dibandingkan November 2021
menjadi 3,38 miliar US Dollar. "Atau naik 127,95% dibandingkan Desember 2020," ujar Margo.

Sedangkan, impor non migas di Desember 2021 mencapai USD17,98 miliar, naik 10,29% dibandingkan November 2021. "Angka ini naik 38,78% dibandingkan Desember 2020," katanya.

Untuk ekspor justru turun secara month-to-month (mtm) dibandingkan November 2021. Angkanya mencapai 22,38 miliar US Dollar, turun 2,04% dibandingkan ekspor November 2021.

Jika dibandingkan secara year-on-year (yoy), angka ekspor Indonesia meningkat 35,30% dari USD16,54 miliar di Desember 2020.

"Ekspor non migas Desember 2021 mencapai USD21,28 miliar, turun 1,06% dibandingkan November 2021 dan naik 37,13% dibandingkan ekspor non migas pada Desember 2020," ujar Margo.

Margo melanjutkan, secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Desember 2021 mencapai USD231,54 miliar atau naik 41,88% dibanding periode yang sama di tahun 2020.

"Demikian juga ekspor non migas mencapai USD219,27 miliar atau naik 41,52 persen," katanya. (Tribun Network/ism/nis/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas