Penyaluran KUR 2021 Capai Rp 281,86 Triliun, Tahun Ini Ditarget Rp 373,17 Triliun
Total penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) oleh pemerintah sepanjang 2021 mencapai Rp 281,86 triliun.
Editor: Hendra Gunawan
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) misalnya, menargetkan penyaluran KUR senilai Rp 195 triliun pada 2022.
Baca juga: Ketua OJK: Kredit Perbankan Tahun Ini Bisa Tumbuh 4,5 Persen Dari 2020
Nilai itu setara 93,02% dari realisasi November 2021 sebesar Rp 181,39 triliun.
Sekretaris Perusahaan Bank BRI, Aestika Oryza Gunarto optimistis BRI bisa mencapai target tersebut seiring dengan strategi yang dipersiapkan oleh perusahaan.
"Strategi penyaluran KUR BRI di tahun 2022 akan tetap fokus pada pertumbuhan yang selektif dan selaras dengan strategi penyaluran kredit Bank BRI secara umum," kata Aestika, Senin (10/1).
Selain itu, BRI juga memanfaatkan ekosistem hiperlokal yang fokus pada ekosistem desa, pasar kelompok usaha dan komoditas tertentu.
Ditambah dengan strategi bisnis yang mengikuti kebijakan stimulus yang menjadi pendorong pertumbuhan KUR tahun ini.
Bahkan, bank pelat merah ini telah memiliki sumber pertumbuhan baru melalui sinergi ultra mikro. Untuk tahun ini, pihaknya akan fokus pada penyaluran KUR di sektor pertanian, perikanan, pengolahan dan jasa lainnya.
Sementara alokasi KUR PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencapai Rp38 triliun atau naik 22,7% dari alokasi tahun lalu Rp 30,95 triliun. Direktur Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto yakin penyaluran KUR akan sesuai alokasi pemerintah.
"Alokasi KUR untuk BNI tersebut akan dimanfaatkan untuk membantu menjaga momentum pertumbuhan segmen UMKM BNI yang saat ini tengah mengalami peningkatan permintaan kredit yang kuat," terangnya.
BNI juga akan memanfaatkan alokasi KUR untuk mendorong pertumbuhan usaha kecil di sektor komoditas pada 8 klaster unggulan yang sejalan dengan arahan dari pemerintah untuk membangun industri UMKM yang kuat melalui strategi klaster.
Melalui pendekatan tersebut, ia yakin dapat meningkatkan kontribusi dalam mendorong target pembiayaan kepada UMKM sebesar 30% di tahun 2024 sesuai yang dicanangkan pemerintah.
Sejalan dengan itu, BNI akan fokus untuk mendorong UMKM go produktif, go digital, dan go global.
Artinya, BNI lebih menitikberatkan pada peningkatan kinerja UMKM mendorong segmen ini naik kelas, meningkatkan adopsi digitalnya serta membuka peluang lebih besar untuk ekspor.
BNI pun mendorong pembiayaan berbasis ekosistem dan rantai pasok untuk memastikan pertumbuhan kinerja UMKM lebih berkesinambungan.