Kisah Sukses UMKM Jabar, Bukti Bisa Cuan Tanpa Harus Rantau ke Ibu Kota!
Sejak digitalisasi bisnis kian menggeliat di tanah air, kisah sukses UMKM lokal dari berbagai daerah di Indonesia jadi mudah ditemui setiap harinya
TRIBUNNEWS.COM – Zaman sekarang, Anda tak perlu merantau ke ibu kota untuk mencicipi kesuksesan. Pun dalam berbisnis, daerah di luar Jakarta menawarkan kans sukses yang sama besarnya bagi setiap pelaku UMKM.
Sejak digitalisasi bisnis kian menggeliat di tanah air, kisah sukses UMKM lokal dari berbagai daerah di Indonesia jadi mudah ditemui setiap harinya.
Melalui digitalisasi, UMKM lokal mampu memaksimalkan penjualan dan pemasaran seraya meningkatkan daya saing produk-produknya.
Salah satu provinsi yang paling banyak melahirkan UMKM lokal sukses adalah provinsi Jawa Barat. Pelaku UMKM di Jawa Barat terkenal unggul dalam bidang kuliner dan fesyen.
Menurut data Pemprov Jawa Barat, industri lokal makanan dan minuman di Provinsi Jawa Barat kurang lebih 1,9 juta pelaku UMKM. Sementara itu, pelaku UMKM lokal Jawa Barat bidang fesyen berjumlah adalah sekitar 500 ribu UMKM.
Salah satu UMKM Jawa Barat yang berhasil “menyanggah” mitos kesuksesan hanya di ibu kota adalah Brookies. UMKM yang menjual penganan brownies dan cookies ini berhasil mengeskalasi bisnisnya secara drastis.
Brookies menciptakan peluang bisnis baru di usianya yang masih dini. Meski baru berdiri di tahun pertama pandemi, yakni Maret 2020, sang owner, Salsa Wigati, telah berhasil menjual produknya ke segala penjuru Indonesia.
Brookies giat berinovasi dengan menghadirkan berbagai varian unik dan out of the box, seperti klepon cookies, goguma cookies, cookie monster, dan rose cookies.
Tak hanya itu, Salsa bahkan pernah merilis gebrakan produk edisi khusus, yakni cinnamon cookies dengan topping biskuit atau cookies bertema hari raya Idul Fitri dan Natal.
Inovasi varian produk kue dan brownies yang berasal dari kreativitas sang owner tentu jadi lebih termaksimalkan melalui langkah yang satu ini: digitalisasi.
Salsa memanfaatkan memutuskan menjadi seller di Tokopedia setelah bisnisnya berjalan tiga bulan. Keputusannya tersebut membuat Brookies makin diminati.
“Sejak bergabung Tokopedia pada Juli 2020, omzet Brookies bisa mencapai hingga Rp20 juta setiap bulannya. Pelanggan pun meluas hingga Aceh, Riau dan Kalimantan,” ujar Salsa kepada Tribunnews, Jumat (21/1/2021).
Ia pun mengaku kerap memanfaatkan fitur flash sale dan mengikuti kampanye Tokopedia Nyam untuk memperluas jangkauan penjualan.
“Dari kampanye tersebut, Brookies bahkan bisa menerima pesanan hingga 70 paket cookies dalam waktu 1 jam," tambah Salsa.
Kabar sukses lain datang dari Nokha, brand apparel asal kota Bandung. Adaptasi teknologi digital mengantarkannya pada nasib yang sama baiknya dengan Brookies.
Didirikan oleh Nopi Herlina Hadzic pada 2012, Nokha menawarkan beragam produk fesyen lokal, mulai dari sepatu, jaket, kaos dan aksesoris lainnya dengan beragam warna.
Kisah sukses bisnis Nokha bermula dari keputusannya untuk membuat terobosan besar dalam hidupnya saat ia masih berstatus mahasiswa. Ia mengumpulkan uang saku kuliahnya untuk modal usaha.
Akan tetapi, jalannya untuk mengembangkan bisnis tak melulu mulus. Nopi sempat mengalami banyak kesulitan, seperti mengalami penipuan dan barang dagangan dibawa kabur oleh pihak tak bertanggung jawab.
Selama ini, ‘jangan takut gagal dan harus selalu ikuti perkembangan zaman’ adalah kalimat magis yang membuat Nopi mempertahankan Nokha hingga saat ini.
Nopi yang tak mudah menyerah berhasil membawa Nokha jadi salah satu brand yang makin diminati. Hal ini kian jelas dirasakannya setelah memutuskan untuk berjualan secara online melalui platform e-commerce Tokopedia pada tahun 2018.
Maksimalisasi penjualan melalui Tokopedia membuat ia menggaet banyak pembeli baru dari seluruh penjuru tanah air dan, secara otomatis, mendorong jumlah transaksinya secara berlipat.
Sebagai contoh, Nokha rutin mengikuti kampanye Waktu Indonesia Belanja (WIB) Lokal di Tokopedia. Penjualannya meningkat hingga tiga kali lipat.
“Nokha pernah memproduksi 800 pesanan dalam waktu dua hari ketika mengikuti kampanye #BersebelasMelangkahBareng Tokopedia,” ujar Nopi saat diwawancarai Tribunnews, Jumat (21/1/2022) lalu.
Eskalasi bisnis berkat digitalisasi tersebut membuat Nopi mampu mempekerjakan lebih dari 150 karyawan. Hampir 80 persen karyawannya adalah ibu rumah tangga hingga difabel.
Tak hanya Brookies dan Nokha saja UMKM Jawa Barat yang membuktikan bahwa sukses tak hanya milik ibu kota. Siapa pun bisa mendapatkan kesempatan yang sama di hadapan adaptasi teknologi.
Di Jawa Barat sendiri, produk-produk UMKM lokal kian banyak diminati oleh masyarakat se-Indonesia. Menurut Head of Regional Growth Expansion (RGX) Tokopedia Trian Nugroho, peningkatan transaksi terjadi di beberapa kategori UMKM di Jawa Barat.
“Kategori Makanan dan Minuman, Kesehatan dan Perawatan Diri, Ibu dan Anak serta Fesyen Anak, Kecantikan hingga Rumah Tangga mengalami peningkatan transaksi paling tinggi di Jawa Barat selama 2021,”ucap Trian, dilansir dari rilisan pers yang diterima Tribunnews, Jumat (21/1/2022).
Melalui inisiatif Hyperlocal, Tokopedia membawa sederet dampak positif di berbagai daerah, termasuk Jawa Barat. Berkat inisiasi ini, transaksi UMKM Jawa Barat di Tokopedia meningkat hampir dua kali lipat selama 2021 dibanding 2020.
Berkat berbagai program turunan inisiatif Hyperlocal seperti Kumpulan Toko Pilihan (KTP), Digitalisasi Pasar, Sekolah Kilat Seller, Tokopedia Nyam dan masih banyak lainnya, para pelaku UMKM lokal Jawa Barat makin dekat dengan pembelinya dan bisa mendapatkan eksposur yang sama dengan daerah lainnya.
“UMKM lokal di seluruh penjuru Indonesia, termasuk Brookies dan Nokha, bisa punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh. Jadi tidak perlu pindah ke ibu kota untuk menjadi juara,” tutup Trian.
Penulis: Fitrah Habibullah | Editor: Bardjan