Survei BI: Penyaluran Kredit Baru di Triwulan Pertama 2022 Diprediksi Melambat
pada triwulan I-2022 pertumbuhan kredit baru diprakirakan melambat, terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 52 persen
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, berdasarkan survei perbankan yang dilakukan pihaknya, secara triwulanan pertumbuhan kredit baru pada triwulan IV-2021 meningkat dibandingkan periode sebelumnya.
Erwin Haryono mengatakan, hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru yang sebesar 87 persen, lebih tinggi dari SBT 20,9 persen pada triwulan sebelumnya.
"Pertumbuhan penyaluran kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis penggunaan, tercermin dari nilai SBT yang tercatat positif," papar Erwin dalam keterangannya, (23/1/2022).
Baca juga: 1.400 Karyawan Bank KB Bukopin Mengundurkan Diri, Ini Penjelasan Manajemen
Sementara itu pada triwulan I-2022 pertumbuhan kredit baru diprakirakan melambat, terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru sebesar 52 persen.
Standar penyaluran kredit pada triwulan I-2022 diprakirakan sedikit lebih ketat dibandingkan periode sebelumnya.
Hal itu terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar 3,4 persen, lebih tinggi dibandingkan dengan 2,6 persen pada triwulan sebelumnya.
Kondisi tersebut dipengaruhi oleh perkiraan peningkatan suku bunga kredit yang dilakukan oleh sebagian bank.
Bank Indonesia dalam hasil survei yang dilakukannya menunjukkan, bahwa responden tetap optimis terhadap pertumbuhan kredit ke depan.
Baca juga: BI Proyeksikan Transaksi Digital Banking Nasional Bakal Sentuh Rp 49 Ribu Triliun di Tahun Ini
Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2022 sebesar 8,7 persen atau meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2021 sebesar 5,2 persen.
"Optimisme tersebut antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit," pungkas Erwin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.