Sejak Awal Jadi Menteri, Erick Thohir Sudah Melihat Ada Yang Tak Beres Dengan Jiwasraya
Indikasi ini muncul karena Erick menilai perusahaan asuransi pelat merah tersebut memiliki tata kelola yang buruk.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menceritakan, saat awal-awal dirinya ditunjuk sebagai Menteri oleh Presiden Joko Widodo, ia langsung mendeteksi adanya praktik korupsi di Jiwasraya.
Indikasi ini muncul karena Erick menilai perusahaan asuransi pelat merah tersebut memiliki tata kelola yang buruk.
"Ketika saya awal masuk di bulan November (2019), ketika saya sedang mereview key performance indicator yang ditargetkan Pak presiden, kami Kementerian BUMN meneliti ada beberapa perusahaan (salah satunya Jiwasraya) yang tata kelolanya jelek sekali," ucap Erick yang dalam kuliah umum di Unika Atmajaya Jakarta, kemarin (27/1/2022).
Baca juga: Erick Thohir: Negara Hadir Selamatkan Polis Nasabah Jiwasraya
Setelah didalami lebih lanjut, Erick melihat bahwa kasus di Jiwasraya ini diprediksinya bakal menjadi skandal megakorupsi.
Ditambah lagi, kasus ini menyeret nama besar di negeri ini.
Lantas Erick Thohir langsung meminta perlindungan Presiden. Karena jika ia bertindak sendirian, Erick mengaku tak sanggup.
Baca juga: PT Sinarmas Asset Management Dituntut Pidana Denda Total Rp 74,9 Miliar Terkait Korupsi Jiwasraya
"(Karena ini sudah lama) tetapi mungkin karena ini skandal besar menyangkut banyak orang kuat dan pasti ada perlindungan-perlindungan hukum, memang mesti ada top down policy dari presiden," papar Erick.
"Kalau enggak, kita nggak mungkin kuat," sambungnya.
Maka dari itu, saat ini Erick Thohir terus menjalankan agenda program transformasi dan juga bersih-bersih di BUMN.
Tujuannya untuk menciptakan bisnis proses yang baik dan menghasilkan sumber daya manusia berintegritas untuk mewujudkan good corporate governance di BUMN
Terdapat 5 pondasi untuk mewujudkan transformasi di BUMN.
Pertama, peningkatan kontribusi terhadap nilai ekonomi dan sosial. Kedua, mendorong adanya inovasi model bisnis.
Baca juga: Langkah Erick Thohir Selamatkan Polis Nasabah Jiwasraya Dinilai Kembalikan Kepercayaan Publik
Ketiga, menghadirkan kepemimpinan teknologi untuk pengembangan teknologi dan digitalisasi.
Keempat, mendorong peningkatan investasi untuk menciptakan ekosistem investasi sehat dan bisnis proses yang baik.
Dan terakhir atau yang kelima adalah, mengembangkan SDM berkualitas serta berintegritas.