Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kebijakan Pemerintah Terkait KEK Dinilai Dapat Dorong Kebangkitan Ekonomi Pascapandemi

Andry Satrio Nugroho berharap KEK bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi Indonesia.

Editor: Sanusi
zoom-in Kebijakan Pemerintah Terkait KEK Dinilai Dapat Dorong Kebangkitan Ekonomi Pascapandemi
Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga meninjau pelaksanaan operasi pasar serta berdialog langsung dengan pedagang dan pembeli di Pasar Barek Motor Kijang, Kabupaten Bintan - Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Senin (24/01) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Zulfikar

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang, Bintan, Kepulauan Riau diharapkan mampu memberikan dampak bagi perekonomian nasional melalui hilirisasi bauksit, industri ringan, dan logistik modern yang ramah lingkungan.

Hal ini disampaikan Airlangga saat mendampingi Presiden Joko Widodo dalam peluncuran ekspor perdana KEK Galang Batang tahun 2022, Selasa (25/1/2022).

Baca juga: Airlangga Hartarto Memimpin PB WI Periode 2022-2026 Siap Jalankan Amanat Munas VII 

Menanggapi pernyataan Menko Airlangga, Kepala Center of Industry, Trade, and Invesment INDEF Andry Satrio Nugroho berharap KEK bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi Indonesia.

"Melihat beberapa aspek, ke depan kita berharap ini (pertumbuhan KEK) bisa jadi salah satu momentum bangkitnya perekonomian kita kembali pascapandemi. Tentu kita juga berharap, ke depan KEK bisa interlinked satu dengan yang lainnya," kata Andry kepada kepada wartawan, dikutip Jumat (28/1/2022).

Dalam konteks KEK Galang Batang yang telah mengekspor Smelter Grade Alumina (SGA) perdananya dengan nilai Rp 104 miliar, Andry memberikan catatan bahwa 4 persen cadangan bauksit dunia berada di Indonesia. Melalui proses pengolahan bauksit menjadi SGA, diakui Andry, merupakan bentuk penambahan nilai bagi komoditas tersebut.

Baca juga: Baliho Airlangga Hartarto dan Khofifah di Surabaya, Tanggapan Pakar Politik dan DPD Golkar Jatim

"Selain KEK Galang Batang, cadangan Bauksit di Kalimantan juga besar. Tentu yang kita harapkan pertama perlu adanya konektivitas antara hasil yang dihasilkan satu KEK dengan KEK lainnya. Misalnya, KEK Galang Batang menghasilkan SGA, seharusnya ini menjadi input KEK lainnya. Misal, KEK lainnya memproduksi turunan dari SGA atau yang berkaitan dengan industri yang membutuhkan SGA. Dan dengan cara ini, pemerintah bisa mengedepankan target hilirisasinya," bebernya.

Berita Rekomendasi

Berkaitan dengan ditunjuknya Menko Airlangga menjadi Ketua Dewan KEK, Andry mencatat sejumlah pekerjaan rumah yang perlu diatasi. Di antaranya, evaluasi KEK, meliputi faktor ekonomi maupun sosial. Dari segi ekonomi misalnya, KEK perlu dievaluasi apakah memberikan spill over tambahan manfaat ekonomi.

"Misal dengan adanya KEK, menciptakan lapangan pekerjaan dan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan perekonomian di sekitar KEK. Misalnya merangsang pertumbuhan pusat-pusat perekonomian, misal belum ada industri pendukung. Atau mungkin, sebelumnya belum ada retail, sehingga muncul industri retail untuk mendukung aktivitas KEK," bebernya.

Selain itu, Airlangga sebagai Ketua Dewan KEK perlu memantau perkembangan dari KEK, baik dari segi tenantnya maupun nilai investasinya. Jika terdapat masalah, harus segera dievaluasi letak permasalahannya di mana.

"Apakah dari insentif yang diberikan, misal fiskal non-fiskal, atau harga energinya, atau logistiknya, atau infrastrukturnya yang belum dibangun. Ini yang perlu dikejar oleh Dewan KEK dalam rangka evaluasi KEK dari segi ekonomi. Pengajuan KEK juga perlu diperhatikan oleh Dewan KEK," kata Andry.

Begitu pula dari segi sosial, kata Andry juga harus diperhatikan. Andry menyebut, perlu adanya tambahan manfaat kepada masyarakat seiring dengan adanya KEK yang turut menumbuhkan lapangan pekerjaan. Sehingga bisa mengurangi angka pengangguran karena terserapnya tenaga kerja.

"Selanjutnya bagaimana bisa menurunkan kemiskinan, karena angka partisipasi kerjanya meningkat dan pengangguran menurun tentu kita harapkan kemiskinannya menurun yang pada akhirnya juga memperbaiki kualitas kesejahteraan SDM-nya. Ini yang juga harus dikejar," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas