RI Ekspor Mobil ke Australia, Baiknya Lewat Pelabuhan Patimban atau Tanjung Priok?
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan ekspor ke Australia akan dilakukan pada kuartal I 2022.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia tengah membidik ekspor kendaraan ke Australia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan ekspor ke Australia akan dilakukan pada kuartal I 2022.
"Insya Allah sebentar lagi, membuka pasar Australia tidak mudah, khususnya izin dari prinsipal. Ini sejarah, dan Australia memiliki standar tinggi, termasuk (aturan) carbon sangat ketat," tutur Menperin kepada Tribunnews, Selasa (25/1/2022).
Baca juga: Ekspor TMMIN Gemilang di 2021, Bakal Ekspor Mobil ke Australia?
Diketahui, sejak berlakunya kemitraan komprehensif Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA), Indonesia berpotensi meningkatkan produk ekspornya.
Hal itu karena seluruh produk ekspor RI yang masuk ke Australia akan menikmati tarif 0 persen.
Produk ekspor Indonesia yang berpotensi meningkat ekspornya antara lain adalah otomotif, kayu dan turunannya termasuk kayu dan furnitur, perikanan, tekstil dan produk tekstil, sepatu, alat komunikasi dan peralatan elektronik. Produk otomotif menjadi salah satu yang digenjot, mengingat produsen otomotif negara tersebut tumbang.
Baca juga: Pengamat: Penundaan Standar Emisi Euro 4 di Indonesia, Bisa Hambat Rencana Ekspor ke Australia
Lewat Mana?
Jika rencana tersebut dilakukan, melalui pelabuhan manakah harusnya melepas ekspor ke Negeri Kanguru? Melalui Pelabuhan Patimban atau Pelabuhan Tanjung Priok?
Berikut keunggulan Pelabuhan Patimban dan Pelabuhan Tanjung Priok.
Pelabuhan Tanjung Priok dikembangkan untuk percepatan bongkar muat barang melalui penyediaan dan kelengkapan fasilitas pelayanan spesialisasi.
Pelabuhan Tanjung Priok terletak di Jakarta Utara dan merupakan pelabuhan paling sibuk di Indonesia, hampir 50 persen arus barang yang keluar masuk ke Indonesia melalui pelabuhan ini.
Selain itu, berdasarkan informasi dari Pelindo, Pelabuhan Tanjung Priok juga menangani lebih dari 30 persen hasil komoditi non migas di Indonesia.
Keunggulan lainnya, Pelabuhan ini mudah diakses dari berbagai kota di Indonesia dan mampu melayani kapal-kapal yang secara langsung menuju ke berbagai pusat perdagangan internasional (direct call).