RI Ekspor Mobil ke Australia, Baiknya Lewat Pelabuhan Patimban atau Tanjung Priok?
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan ekspor ke Australia akan dilakukan pada kuartal I 2022.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Guna semakin mempercepat proses bongkar muat, pembangunan inner road, pelebaran alur dan pintu gerbang masuk kapal (menjadi lalu lintas dua arah) dan pendalaman alur hingga mencapai -14 mLWS merupakan prioritas program yang dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Beralih ke Pelabuhan Patimban yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada akhir 2020 lalu.
Menurut Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), pelabuhan ini memiliki banyak keunggulan diantaranya, dapat sebagai fasilitas distribusi barang nasional dan internasional.
Kedua, Patimban secara kawasan sangat terintegrasi, mengingat hinterland atau daerah industri pendukungnya sudah mumpuni, terlebih jika akses tol langsung ke Patimban dapat direalisasikan pemerintah pada akhir 2023.
Ketiga, Pelabuhan Patimban dapat berkolaborasi dengan pelabuhan Tanjung Priok Jakarta, mengingat separuh kegiatan ekspor yang melalui Tanjung Priok saat ini adalah dari hinterland Jawa barat dan sekitarnya.
Keempat, beroperasinya Patimban merupakan angin segar dalam upaya mengurai kemacetan di Ibu Kota Jakarta yang selama ini terimbas atas aktivitas truk logistik dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok.
Mau Dicek
Menperin sendiri saat ini tengah mempertimbangkan berbagai kemungkinan pelepasan ekspor ke Australia melalui dua pelabuhan tersebut.
"Pelabuhannya harus saya cek," terang Menperin Agus kepada Tribunnews, Kamis (3/2/2022).
Pengamat otomotif dan Akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu, menyebut dengan beroperasinya terminal mobil Pelabuhan Patimban akan lebih mempermudah akses ekspor kendaraan.
"Jelas secara logistik membuatnya semakin kompetitif untuk bongkar-muat kendaraan dibandingkan dengan Tanjung Priok, mengingat bahwa area produksi kendaraan ada di wilayah Cikarang hingga Kawarang yang secara jarak dan aksesibilitas lebih dekat karena dapat mengurangi biaya logistik dengan mendekatkan pusat produksi dengan pelabuhan, lebih cepat dan lebih bebas kemacetan. Belum lagi sedang dikembangkannya secara masif kawasan industri Hanya saja saat ini perlu segera dilakukan pembenahan akses non-tol dari area kawasan industri tersebut ke Pelabuhan Patimban, sehingga tidak terjadi bottleneck di area Pantura," jelas Yannes saat dihubungi Tribunnews.