Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ingin Mulai Investasi Manufaktur Digital, Apa Langkah Awal yang Harus Diambil Perusahaan?

Digitalisasi manufaktur sendiri mendatangkan banyak manfaat yang berujung pada peningkatan keuntungan atau return of investment (ROI).

BizzInsight
zoom-in Ingin Mulai Investasi Manufaktur Digital, Apa Langkah Awal yang Harus Diambil Perusahaan?
Shutterstock
Ilustrasi digital manufacturing. 

TRIBUNNEWS.COM - Kapan waktu yang tepat untuk memulai digitalisasi manufaktur? ‘Sekarang’ mungkin adalah jawaban paling tepat. Terlebih, pada era kemajuan teknologi seperti saat ini, industri manufaktur dituntut untuk melakukan eskalasi melalui investasi teknologi manufaktur.

Dengan melakukan investasi terhadap teknologi manufaktur, perusahaan dapat mulai melakukan digitalisasi manufaktur atau digital manufacturing secara utuh.

Digitalisasi manufaktur sendiri mendatangkan banyak manfaat yang berujung pada peningkatan keuntungan atau return of investment (ROI).

Mengapa digitalisasi manufaktur begitu bermanfaat?

Ada beberapa alasan mengapa digitalisasi manufaktur dapat mendatangkan peningkatan ROI perusahaan.

Pertama, dengan melakukan digital manufacturing, perusahaan dapat mendukung efisiensi kerja karyawan berkat peran dari alat atau robot yang mempermudah dan menyederhanakan proses produksi. Tak ada lagi pekerjaan yang rumit; semua berjalan secara sistematis.

Kedua, teknologi juga meningkatkan produktivitas. Bayangkan, sebuah mesin tidak mengenal kata lelah, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi berkali lipat dalam satu waktu.

BERITA TERKAIT

Tak hanya itu, dengan menerapkan konsep manufaktur digital, proses produksi akan dapat dengan mudah dipantau dan diawasi berkat sinergi dari alat factory automation yang dilakukan di area pabrik.

Sebagai contoh, perusahaan manufaktur dapat menerapkan kontrol kualitas untuk mengidentifikasi kesalahan dalam tahap produksi. Melalui teknologi pemantauan seperti kamera dan sensor, perusahaan dapat meminimalisasi potensi human error, sehingga mencegah kemungkinan produk gagal atau penarikan produk saat didistribusikan.

Kesenjangan pengetahuan soal manufaktur digital

Meski sudah banyak industri manufaktur yang sadar akan pentingnya digitalisasi teknologi manufaktur, nyatanya pengetahuan tentang manufaktur digital maupun otomatisasi pabrik masih sukar untuk diimplementasikan.

Hal ini tentu menjadikan adanya kesenjangan pengetahuan antar perusahaan manufaktur.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari kesenjangan pengetahuan adalah dengan membuka keran baru untuk bermitra dengan pihak lain yang memiliki keahlian di bidang otomatisasi, sehingga dapat memandu perusahaan mendalami informasi mengenai teknologi manufaktur.

Salah satu perusahaan teknologi yang terdepan di bidang industri manufaktur digital, Mitsubishi Electric, telah menerapkan konsep learning secara khusus melalui website barunya yang berjudul ‘Digital Manufacturing.

WebsiteDigital Manufacturing’ berisi panduan dan langkah-langkah yang memungkinkan manajemen untuk membuat keputusan investasi digital secara bertahap, sehingga dapat memaksimalkan profitabilitas dan mempercepat pertumbuhan perusahaan.

Dengan pendekatan sempurna yang dikenal dengan “Smart Manufacturing Kaizen Level (SMKL)”, Mitsubishi Electric membantu industri manufaktur mengarahkan langkah mereka dalam menerapkan konsep digitalisasi, dengan menentukan tindakan utama dan hasil yang diharapkan oleh perusahaan untuk mencapai ROI tertinggi.

Website ‘Digital Manufacture’ Mitsubishi Electric yang lahir dari konsep SMKL.
Website ‘Digital Manufacture’ Mitsubishi Electric yang lahir dari konsep SMKL. (ISTIMEWA)

Lewat ‘Digital Manufacturing’ tersebut, Mitsubishi Electric juga menjelaskan mengenai apa saja yang penting untuk melakukan terobosan di era digital manufacture.

Website ini juga memandu pelanggan dalam mencapai ROI dengan pengurangan penggunaan energi, meningkatkan produktivitas dan pengurangan anggaran sekitar 30% sampai dengan 90% dengan menggunakan solusi e-F@ctory digital manufacturing dari Mitsubishi Electric.

Untuk memulai investasi di manufaktur digital, perusahaan Anda dapat memulai langkah awal dengan melakukan beberapa hal, yaitu:

1) Meningkatkan pemahaman manufaktur digital

Sebelum memulai mengimplementasikan konsep digital manufacturing, pastikan semua orang dalam tim berbagi pemahaman yang jelas tentang posisi perusahaan dalam manufaktur digital, di mana posisi yang ingin dicapai perusahaan, dan bagaimana rencana Anda untuk mencapai posisi yang diinginkan.

2) Persiapan menuju digital manufacturing

Anda perlu menyesuaikan setiap langkah dengan kebutuhan, anggaran, tujuan, dan kecepatan eksekusi yang dimiliki oleh perusahaan.

3) Penerapan digital manufacture yang lancar

Meski awalnya tersendat, Anda perlu memastikan bagaimana perusahaan dapat menerapkan manufaktur digital dengan lancar, bahkan untuk proses yang rumit. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan keahlian dari mitra pemasok yang telah berpengalaman selama bertahun-tahun.

4) Kolaborasi dengan para ahli

Anda tak boleh melewatkan opportunity untuk berkolaborasi dengan para ahli yang terdepan di bidang manufaktur, khususnya manufaktur digital. Dengan melakukan kolaborasi, nantinya akan ada solusi-solusi yang optimal yang lahir untuk kemajuan perusahaan di era teknologi ini.

Penerapan digital manufacturing sudah banyak diterapkan oleh banyak perusahaan terkemuka, salah yang terbaik adalah Mitsubishi Electric.

Perusahaan ini berhasil menginvestasikan komponen penting di dunia manufaktur digital lewat automation yang diciptakan untuk proses industri manufaktur.

Di Indonesia, PT Mitsubishi Electric Indonesia berdiri sejak 22 Oktober 2012 berhasil bergerak di dua bidang bisnis di era manufaktur digital masa kini, yaitu factory automation dan living environment yang lahir dari bagaimana konsep digital manufacturing bisa bermanfaat untuk masyarakat dan industri.

Contoh produk dari factory automation Mitsubishi Electric adalah otomatisasi dan teknologi pemrosesan, termasuk pengontrol (PLC), produk penggerak (Inverter dan Servo System), distribusi dan monitoring energi, mesin pengolah (Electrical Discharge Machine), pengontrol numerik terkomputerisasi (CNC), robot industriaI dan robot kolaboratif (collaborative robot). 

Informasi lebih lanjut mengenai konsep manufaktur digital, panduan manufaktur digital dengan pendekatan SMKL, e-F@ctory Alliance, dan studi kasus penerapan digital manufaktur dari Mitsubishi Electric, silakan klik link ini. Dan untuk informasi lebih lanjut mengenai produk Factory Automation, kunjungi situs resmi Mitsubishi Electric Indonesia di link ini

Penulis: Fitrah habibullah | Editor: Bardjan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas