Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menunggu Janji Mendag Minyak Goreng Harga Rp 14.000 Tersedia di Pasar

Hingga pekan kedua Februari 2022, ketersediaan minyak goreng masih sulit ditemukan di pasar ritel modern.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Menunggu Janji Mendag Minyak Goreng Harga Rp 14.000 Tersedia di Pasar
/JEPRIMA
Pedagang menata minyak goreng kemasan di pasar Pondok Labu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Hingga pekan kedua Februari 2022, ketersediaan minyak goreng masih sulit ditemukan di pasar ritel modern.

Padahal Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, menjanjikan pada pekan ini stok minyak goreng dengan harga baru akan tersedia di pasaran.

Di sejumlah pasar ritel yang dikunjungi Kontan.co.id, minyak goreng baik kemasan sederhana maupun premium sulit ditemukan.

Beberapa ritel yang sempat dikunjungi antara lain ritel modern Super Indo Tebet, Alfamart sekitar Mampang, dan Indomaret sekitar Mampang, minyak goreng dua kemasan tersebut masih kosong.

Baca juga: Satgas Pangan Polri Ungkap Penyebab Stok Minyak Goreng di Minimarket Kosong

Salah seorang pegawai Indomaret, Arif, menjelaskan bahwa ketersediaan minyak goreng saat ini masih sulit. Menurutnya, stok minyak goreng terakhir ada pada Sabtu (5/2/2022), itu pun tidak bertahan lama, karena langsung diserbu oleh konsumen.

“Gak ada Mas, langsung habis dua hari lalu,” katanya kepada Kontan.co.id, Senin (7/2/2022).

Ketersediaan minyak goreng di waktu tersebut menurutnya hanya ada tiga merek, yakni Sania, Tropical, dan Bimoli dengan kemasan sederhana 2 liter. Secara keseluruhan, menurutnya hanya ada 11 boks minyak goreng yang disalurkan ke toko.

Baca juga: Pemerintah Diminta Segera Atasi Masalah Minyak Goreng

Berita Rekomendasi

Walaupun dalam penjualannya ada pembatasan, yakni satu orang hanya bisa membeli 2 liter minyak, tetapi tidak lama setelah stok diisi, pembeli langsung ramai membeli migor tersebut.

Warga mengantre untuk membeli minyak goreng dengan harga Rp 10.500 per liter di pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (3/3/2022). Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menetapkan ketentuan baru harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng yaitu Rp 11.500/liter untuk kemasan curah, Rp 13.500/liter untuk kemasan sederhana, dan Rp 14.000/liter untuk kemasan premium. (Warta Kota/Henry Lopulalan)
Warga mengantre untuk membeli minyak goreng dengan harga Rp 10.500 per liter di pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (3/3/2022). Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menetapkan ketentuan baru harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng yaitu Rp 11.500/liter untuk kemasan curah, Rp 13.500/liter untuk kemasan sederhana, dan Rp 14.000/liter untuk kemasan premium. (Warta Kota/Henry Lopulalan) (Warta Kota/Henry Lopulalan)

“Dua hari lalu (Sabtu (5/2)) sempat restock, tapi ga lama langsung abis lagi. Gak tahu kapan restock lagi,” ungkapnya.

Hal tersebut juga terjadi di ritel modern Alfamart yang Kontan kunjungi. Salah seorang Pegawai Alfamart, Sandi, juga mengungkapkan bahwa minyak goreng saat ini stoknya sedang kosong, dan terakhir barangnya ada sekitar tiga hari yang lalu.

Sandi juga menjelaskan, sejak terakhir minyak goreng stoknya tersedia, barang tidak lama ludes dibeli konsumen. “Terakhir stok datang tiga hari lalu (Jumat 4/2)), itu pun barang langsung habis, waktu itu ada 6 dus,” katanya.

Dalam pantauan di Super Indo Tebet juga tidak ditemukan adanya minyak goreng tersisa. Padahal, ketika pemberlakuan kebijakan minyak goreng Rp 14.000 per liter untuk setiap kemasan stok minyak goreng masih melimpah di tempat ini, bahkan untuk segala merek.

Baca juga: Mayoritas Retail Modern di Jabodetabek Kehabisan Stok Minyak Goreng

Kontan juga memantau ketersediaan minyak goreng ini secara daring, untuk Alfamart, stok minyak goreng untuk berbagai merek kosong. Akan tetapi, untuk stok minyak goreng secara daring di indomaret masih tersedia pada merek Bimoli dan Sania, walaupun keberadaannya masih meragukan.

Lalu, untuk Hypermart online, Kontan.co.id melakukan pengecekan di seluruh gerai Hypermart, tidak ditemukan ada minyak goreng sawit yang tersedia.

Sementara itu, di Yogya online minyak goreng kemasan dua liter dengan merek acak masih tersedia 10 kemasan dengan harga Rp 28.000 per kemasannya. Dari informasi yang didapatkan, merek acak tersebut bisa Sania, Fortune, Bimoli, Sunco, ataupun Filma.

Masih belum ada kejelasan dari stok minyak goreng di ritel modern saat ini dari pemerintah. Tim Kontan.co.id sudah mencoba menghubungi Kemendag mengenai hal ini, tetapi masih belum mendapatkan jawaban.

Janji Menteri Lutfi

Sebelumnya Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan produksi minyak goreng kemasan sederhana seharga Rp 14.000 per liter direncanakan pada pekan ini atau paling lambat pada awal minggu depan.

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi
Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi (ist)

“Kita akan mulai mudah-mudahan produksi akan segera berlangsung tidak akan lebih lama dari pada awal minggu depan, mudah-mudahan akhir minggu ini sudah mulai,” kata Mendag Lutfi dilansir dari Antara, Kamis (6/1/2022).

Lutfi menyampaikan penyediaan minyak goreng harga murah tersebut akan melibatkan setidaknya 70 industri minyak goreng dan 225 packer.

Baca juga: Cerita Emak-emak Kesulitan Beli Minyak Goreng Murah hingga Terpaksa Pakai Minyak Bekas Pakai

Namun untuk penyediaan awal, pemerintah akan bekerja sama dengan lima industri minyak goreng besar.

“Kita akan meminta lima dulu yang mayor yang besar untuk segera mengalokasikan untuk minyak goreng kemasan sederhana ini untuk bisa jalan,” ujarnya.

Ia menargetkan distribusi minyak goreng tersebut akan dapat menjangkau seluruh pasar yang dipantau oleh Kementerian Perdagangan pada akhir minggu depan.

“Mudah-mudahan ini dapat memberikan harga minyak goreng yang terjangkau oleh masyarakat dan mudah-mudahan bisa memberikan nilai tambah kepada masyarakat dan nilai aman karena bentuk daripada penyaluran minyak goreng ini minyak goreng kemasan sederhana,” kata Lutfi.

Kendati menyediakan minyak goreng kemasan sederhana, Lutfi menegaskan bahwa pihaknya masih akan tetap mempertahankan minyak goreng kemasan premium.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrachman menyampaikan bahwa pihaknya ditugasi untuk menutup selisih harga antara harga pasar dengan harga eceran tertinggi yang ditetapkan oleh Menteri Perdagangan.

“Dengan dana kurang lebih sebesar Rp 3,6 triliun termasuk PPN, perlu saya informasikan bahwa Alhamdulillah kondisi dana dari BPDPKS untuk bisa mendanai program ini Insya Allah bisa dilakukan yang sampai dengan 6 bulan,” katanya.

Perintah Jokowi

Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyoroti tingginya harga komoditas minyak goreng di pasaran.

Ia pun memerintahkan Menteri Perdagangan, M Lutfi, untuk menstabilkan harga minyak goreng di pasaran, seiring dengan melonjaknya harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) di pasar global.

"Soal minyak goreng. Karena harga CPO di pasar ekspor sedang tinggi, Saya perintahkan menteri perdagangan untuk menjamin stabilitas harga minyak goreng di dalam negeri," tutur dia.

Orang nomor satu RI itu mengingatkan kepada Kementerian Perdagagangan, prioritas pemerintah saat ini ialah menciptakan harga komoditas yang terjangkau di kalangan masyarakat.

"Sekali lagi prioritas pemerintah adalah rakyat, harga minyak goreng harus tetap terjangaku," katanya.

"Jika perlu menteri perdagangan bisa melakukan lagi operasi pasar agar harga tetap terkendali," tambahnya.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menekankan BUMN ataupun pihak swasta harus memprioritaskan kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu, sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar 1945.

"Ini adalah amanat Pasal 33 Ayat 3 Undang-undang 1945 bahwa bumi air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara, dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat," ucap dia.

Sebagai informasi, berdasarkan data Infopangan Jakarta, rata-rata harga minyak goreng di wilayah DKI Jakarta sebesar Rp 19.715 per kilogram. Padahal, biasanya minyak goreng dibanderol dengan harga Rp 11.000 hingga Rp 12.000 per kilogram.

Minyak goreng juga menjadi salah satu komoditas utama yang mendongkrak indeks harga konsumen (IHK) Desember 2021, yakni sebesar 0,57 persen. Secara bulanan, inflasi Desember 2021 menjadi yang tertinggi sejak 2 tahun terakhir. (Achmad Jatnika/Kontan/Muhammad Idris/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas