Biaya Distribusi Jadi Tantangan UMKM di Indonesia Timur, Menhub: Program Tol Laut Bisa Dimanfaatkan
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, dalam mengakselerasi Gernas BBI terdapat sebuah tantangan
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus mendorong masyarakat untuk membeli dan mengkonsumsi produk UMKM dalam negeri, dengan menghadirkan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Yang pada dasarnya gerakan tersebut bertujuan untuk meningkatkan jumlah industri kecil dan menengah, menciptakan value creation bagi IKM/UKM, dan meningkatkan permintaan produk-produknya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, dalam mengakselerasi Gernas BBI terdapat sebuah tantangan, yakni terkait distribusi logistik.
Baca juga: DPR Minta Akurasi Data dalam Pendistribusian Pupuk Subsidi
Menurut Menhub Budi, biaya logistik menjadi kendala UMKM dalam memasarkan produknya. Terutama para pelaku UMKM yang berada di daerah timur Indonesia yang hendak memasarkan produknya di Pulau Jawa, Bali hingga Sumatera.
“Salah satu tantangan dari Gernas Bangga Buatan Indonesia adalah distribusi logistik. Yang dianggap sulit dan mahal,” ungkap Menhub Budi dalam Webinar dan Business Forum bertema Kemudahan Distribusi Logistik Melalui Tol Laut dalam Mendukung UMKM, Kamis (10/2/2022).
“Selain itu juga informasi (yang masih minim kepada) publik terkait program kemudahan distribusi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan pelaku usaha,” sambungnya.
Maka dari itu, lanjut Budi, Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menghadirkan solusi program tol laut.
Baca juga: Hadapi Gelombang Ketiga Covid-19, GP Farmasi Pastikan Siap Produksi Obat Maupun Mendistribusikannya
Hadirnya tol laut bertujuan untuk mewujudkan konektivitas, serta memangkas kesenjangan harga antara wilayah Barat dan Timur Indonesia yang disebabkan tidak adanya kepastian ketersediaan barang.
Pada dasarnya, manfaat tol laut utama yaitu penurunan harga di daerah tertinggal, daerah terpencil, daerah terluar, dan daerah perbatasan. Karena disparitas harga terjadi pada beberapa barang atau komoditas.
Sehingga dengan adanya kapal-kapal reguler yang menjadi trayek tol laut, biaya transportasi angkutan turun untuk komoditas.
“Salah satu program pemerintah yang bisa dimanfaatkan UMKM adalah tol laut. Kementerian perhubungan telah memberikan stimulus untuk muatan balik yaitu potongan 50 persen dari muatan berangkat,” papar Menhub Budi.
“Bukan hanya jadi penyeimbang sistem biaya logistik, tapi juga penting untuk mendorong geliat perekonomian di daerah, khususnya di Indonesia bagian timur,” pungkasnya.