Asuransi Pensiunan Nasional Jepang Harus Dibayar Pula Oleh Pelajar?
Sering menjadi pertanyaan, ketika anak berusia 20 tahun, harus bergabung dengan pensiun nasional dan membayar premi pensiun nasional.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sering menjadi pertanyaan, ketika anak berusia 20 tahun, harus bergabung dengan pensiun nasional dan membayar premi pensiun nasional.
Jika anak seorang pelajar, banyak yang mungkin mempertimbangkan untuk menggunakan "Sistem Pengecualian Pembayaran Siswa" (SPPS).
Namun beberapa orang mungkin mengatakan bahwa orang tua membayar premi atas nama anak-anak mereka atau Pembayaran oleh Orang Tua (POT).
Pertama pertanyaannya, apakah pelajar yang sudah berusia 20 tahun harus bayar uang asuransi pensiunan nasional? Harus bayar berdasarkan UU Perpajakan, Premi Asuransi Sosial No.1130.
Ada pula yang bertanya, mana yang lebih baik? Melakukan SPPS yaitu bayar sendiri atau POT?
Berdasarkan Layanan Pensiun Jepang "Sistem khusus untuk pembayaran siswa dari premi asuransi pensiun nasional" dan Badan Pajak Nasional "Pengurangan Premi Asuransi Sosial No.1130 (Tanya Jawab)" serta buku Layanan Pensiun Jepang "Premi Asuransi Pensiun Nasional" maka akan dijelaskan hal berikut, oleh sumber Tribunnews.com hari Senin (14/2/2022).
"Sistem pembayaran siswa khusus adalah sistem di mana pembayaran iuran jaminan pensiun nasional selama bersekolah ditunda. Semua orang yang tinggal di Jepang harus mengambil asuransi pensiun nasional dan membayar premi ketika mereka berusia 20 tahun," paparnya.
Namun, jika seorang pelajar, akan dapat ditangguhkan dari pembayaran premi asuransi dengan mendaftar dan memberitahukan ke kantor asuransi pensiunan.
Siswa di sini mengacu pada mereka yang terdaftar di universitas (sekolah pascasarjana), sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, perguruan tinggi teknologi, dengan syarat usia 20 tahun atau lebih. Semua siswa sekolah tunduk akan peraturan tersebut.
Namun, jika pendapatan seseorang atau siswa melebihi standar tertentu, misalnya per tahun penghasilannya skeitar 1,2 juta yen, maka sistem ini tidak dapat digunakan.
"Pembayaran premi asuransi yang ditangguhkan berarti Anda harus membayarnya pada suatu saat akhirnya. Harap dicatat bahwa Anda tidak dibebaskan," tekannya lagi.
Jika menggunakan sistem pembayaran siswa khusus, dapat melakukan pembayaran tambahan (bayar nanti) dalam waktu 10 tahun. Jika Anda tidak melakukan pembayaran tambahan, itu akan mempengaruhi jumlah pensiun yang akan diterima di masa depan, jadi lebih baik melakukan pembayaran tambahan.
Masalahnya adalah apakah anak yang membayar (SPPS) atau orang tua yang membayar (POT)?
Orang tua bisa membayar premi asuransi pensiun nasional untuk siswa (anak-anak) sebagai gantinya. Jika membayar premi pensiun nasional, seluruh jumlah tersebut akan dipotong dari penghasilan orangtua sebagai pengurang asuransi sosial.
Ini sering menjadi fokus ketika orang tua membayar premi atas nama anak-anak mereka, yang menghemat pajak, tetapi hal yang sama berlaku jika orang tersebut melakukan pembayaran tambahan. Hal ini karena jika premi asuransi pensiun nasional (premi asuransi sosial) dibayar di muka, seluruh jumlah yang dibayarkan akan dipotong dari premi asuransi sosial untuk tahun itu (tahun pembayarannya).
"Meskipun dapat POT pembayaran oleh orangtua, namun kami sarankan SPPS, bayar sendiri," tambahnya.
“Jika anak dapat melakukan pembayaran tambahan di kemudian hari, saya sarankan menggunakan sistem pembayaran siswa khusus (pembayaran tambahan oleh orang itu sendiri). Menjadi. Alasannya adalah saya pikir kita harus membayar sendiri premi pensiun nasional diri sendiri. Pembayaran yang ditunda itu nantinya saat membayar akan terasa mahal atau tinggi sekali setelah berakhir masa tunggunya 10 tahun."
Premi asuransi pensiun nasional untuk tahun ketiga Reiwa (2021) adalah 16.610 yen per bulan. Ini akan menjadi 199.320 yen dalam satu tahun, yang bukan jumlah yang kecil.
Pembayaran tambahan bisa menjadi beban berat pada akhirnya. Namun, harus diingat bahwa seluruh jumlah tersebut akan dipotong dari premi asuransi sosial dan beban pajak penghasilan akan berkurang.
"Tentunya akan ada perbedaan cara berpikir dan keadaan mengenai tema ini siapa yang baiknya membayar di atas. Maka tidak bisa dikatakan mana yang benar atau mana yang salah."
Dengan demikian tagihan uang pensiunan nasional kepada pelajar, meskipun bisa ditangguhkan tidak membayar saat ini, setelah 10 tahun, maksimal, dipastikan akan ditagihkan dan tak akan bisa menghindar lebih lanjut saat itu.
Bisakah diputus, dibatalkan, tidak mau bayar uang pensiunan nasional? Dari segi hukum nasional Jepang, menurut sumber itu lagi, tidak diperbolehkan karena itu kewajiban.
"Kenyataannya ada yang tidak mau bayar, dan dia sendiri yang akan mengalami kesulitan di masa depannya, di masa pensiunnya, karena tidak bayar uang asuransi pensiun yang sama dengan asuransi jiwa, yang dikelola oleh pemerintah pusat," paparnya lagi.
Apabila membayar uang asuransi pensiunan tersebut, maka di hari tuanya akan dapat uang kehidupan sampai akhir hayatnya setiap bulan, langsung ditransfer pemerintah ke rekening bank kita sendiri.
Diskusi mengenai hal ini dilakukan kelompok pecinta Jepang. Dapat bergabung dengan mengirimkan email ke: info@tribun.in