Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kementan Sebut Program Beras Sehat Organik Bisa Tingkatkan Pendapatan Petani

Kementerian Pertanian (Kementan)  mendorong ketersediaan bahan pangan bagi 273 juta jiwa masyarakat Indonesia.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Kementan Sebut Program Beras Sehat Organik Bisa Tingkatkan Pendapatan Petani
ist
Program beras sehat organik. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan)  mendorong ketersediaan bahan pangan bagi 273 juta jiwa masyarakat Indonesia.

Melalui berbagai program, Kementan juga terus mengedukasi masyarakat untuk mengkomsumsi pangan lokal.

Salah satu program yang digenjot Kementan adalah Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP).

Baca juga: Irigasi Terjaga, Embung Kementan Tingkatkan Produktivitas Pertanian di Kabupaten Gowa

Melalui pendekatan pembinaan dan optimalisasi kelembagaan wanita tani dalam pengelolaan usahatani, SIMURP berupaya mengoptimalkan pemberdayaan pada wanita tani dengan pendekatan pada KWT.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pertanian Indonesia masih bergantung pada kondisi alam.

Hal itu menyebabkan, sektor ini sangat rentan terhadap perubahan iklim.

Menurutnya, walaupun perubahan iklim adalah hukum alam, namun proses peningkatan suhu ini tidak boleh terlalu cepat dengan cara menjaga bumi ini dengan baik. Di samping itu, melakukan antisipasi dampak perubahan iklim.

Berita Rekomendasi

"Saya mendorong adanya berbagai inovasi dan teknologi Climate Smart Agriculture untuk menghadapi dampak perubahan iklim," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/2/2022).

Mentan Syahrul menyebutkan, setidaknya ada empat inovasi yang dapat dilakukan.

Mulai dari pengelolaan dan pemanfaatan air secara lebih efisien dan berkelanjutan, perbaikan dalam pengelolaan hara, dan pupuk organik.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan untuk menjaga pangan di tengah pandemi, Presiden telah mengamanatkan semua Kementerian dan Lembaga negara untuk memprioritaskan kebutuhan pangan sebagai pasokan masyarakat.

Perubahan iklim adalah fenomen alam yang sudah lama, sedang dan akan terus terjadi karena merupakan hukum alam.

Hal ini disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi rumah kaca di atmosfer.

"Kita harus beradaptasi dan mitigasi iklim dengan menghadirkan kesatuan emosional dan kebersamaan dengan para stakeholder lainnya, termasuk para Penyuluh Pertanian untuk mengantisipasi perubahan iklim dan cuaca ekstrim," ujar Dedi.

Baca juga: Kementan: Teknik Semai Culik, Strategi Budi Daya Padi IP400 untuk Tingkatkan Produktivitas

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas