Tujuh Indeks Angkat IHSG Naik ke 6.850 Investor Asing Catat Beli Bersih Rp 847 Miliar
Saham-saham dengan penjualan bersih atawa net sell terbesar asing adalah PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA)
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tujuh indeks sektoral di perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia menyokong cerahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Rabu (16/2/2022).
IHSG sepanjang Rabu ini bercokol di zona hijaumenguat 0,63% atau 42,70 poin ke 6.850,20.
Dari tujuh sektor tersebut, sektor barang konsumsi nonprimer melesat 3,51%. Sektor infrastruktur melejit 1,90%.
Baca juga: IHSG Naik 0,66 Persen ke 6.778 di Perdagangan Sesi I, Investor Asing Catat Beli Bersih Rp 728,61 M
Sektor properti dan real estat melonjak 1,30%. Sektor keuangan menanjak 0,88%.
Sektor barang baku menguat 0,75%. Sektor transportasi dan logistik naik 0,42%. Sektor kesehatan menguat 0,29%.
Sedangkan sektor teknologi dan perindustrian turun masing-masing 0,49%. Sektor energi melemah 0,16%. Sektor barang konsumsi primer turun tipis 0,03%.
Baca juga: IHSG Hari Ini Diprediksi Masih Lanjutkan Penurunan Kemarin
Total volume transaksi bursa mencapai 25,13 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 12,11 triliun. Sebanyak 329 saham menguat. Ada 195 saham turun harga dan 155 saham flat.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) 4,92%
PT PP Tbk (PTPP) 4,08%
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) 3,93%
Top losers LQ45 terdiri dari:
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) -4,27%
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) -2,18%
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) -2,06%
Baca juga: IHSG Sesi I Bertengger di 6.851, Aneka Tambang Jadi Top Gainer
Investor asing mencatat net buy Rp 847,50 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 196,8 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 167,4 miliar, dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) Rp 54,2 miliar.
Saham-saham dengan penjualan bersih atawa net sell terbesar asing adalah PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) Rp 34,3 miliar, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 29,8 miliar, dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) Rp 23 miliar. (Wahyu Tri Rahmawati)