Ikut Open Trip, Begini Tips Agar Terhindar dari Jebakan Travel Agent Nakal
HIPMI meminta pemerintah turun tangan menertibkan travel agent yang tidak memiliki badan usaha dan lisensi
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pelaku jasa wisata di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, menyatakan prihatin atas kejadian yang menimpa pasangan muda yang dikecewakan oleh ulah travel agent nakal.
Pasangan tersebut mengungkapkan kekecewaannya di aplikasi Tiktok karena uang untuk kepesertaannya untuk ikut open trip di Labuan Bajo sudah terlanjur dibayar namun kemudian mereka ditipu.
Lewat media sosial, sembari menangis, keduanya meminta agar dana yang sudah mereka setor dikembalikan. Video tersebut sempat viral.
Baca juga: Otorita Labuan Bajo Imbau Wisatawan Pilih Travel Agent Resmi saat Berlibur
Belakangan, video tersebut sudah dihapus setelah oknum travel agen tersebut sudah menghubunginya dan memenuhi permintaannya.
Pengurus HIPMI Kabupaten Mangarai Rachmat Julio menyatakan sangat menyesalkan kejadian tersebut. Dia menilai, kasus seperti ini merusak citra para pelaku usaha travel agent dan merusak kerja keras pelaku usaha yang selama ini berusaha membangkitkan pariwisata di Labuan Bajo yang didera pandemi selama 2 tahun terakhir.
Baca juga: Pentingnya Kolaborasi Pentahelix Sambut KTT G20 di Labuan Bajo
"Hal seperti ini merusak. Jadi orang menilai para travel agen lainnya seperti itu juga. Kita udah jungkir balik berusaha bangkit agar pulih kembali, cuma karena satu oknum saja," kata pemilik usaha travel AnjaniTrip ini dalam keterangan pers tertulisnya, Rabu (16/2/2022).
Dia meminta pemerintah turun tangan menertibkan travel agent yang tidak memiliki badan usaha dan lisensi agar citra Labuan Bajo sebagai destinasi wisata yang sudah mendunia tidak rusak.
"Kita mohon Pemerintah segera turun tangan untuk menertibkan. Apalagi sebentar lagi Indonesia menjadi tuan rumah G20. Kita harus memberikan pelayanan terbaik bagi tamu kita nantinya," ujarnya.
Rahmat Julio juga menyarankan kepada traveler, agar sebelum memilih travel agent untuk membuat program wisatanya, mereka terlebih dulu mencari referensi dan informasi sebanyak-banyaknya.
"Harus banyak cari informasi. Jangan sampai hal yang tak diinginkan terjadi sama kita. Jangan terpengaruh dengan harga murah atau diskon besar. Tapi lihat rekam jejak dan tanya langsung," ungkapnya.
Rahmat Julio menekankan, di jasa travel seperti AnjaniTrip yang dikelolanya, pihaknya memberikan pelayanan maksimal. "Kita menjual jasa dan tentunya kami memberikan pelayanan paling maksimal. Apa yang kami tawarkan itu yang kami berikan," ujarnya.
Mencegah kejadian serupa terulang dan menimpa traveler, Rachmat Julio turut membagikan tips agar acara liburan dengan open trip tetap nyaman, berikut saran-sarannya:
1. Cek Lisensi
Traveler harus perhatikan adalah lisensi yang dimiliki oleh travel agent tersebut. Pastikan agen travel tersebut berbentuk badan usaha yang sudah berbadan hukum.
Biasanya sistem perjalanan ini jadi bermasalah karena yang mengadakan adalah perorangan.
2. Perusahaan Terdaftar di Asosiasi.
Selain sudah berbadan usaha dan hukum, pastikan juga bahwa travel agen tersebut harus terdaftar di asosiasi seperti Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Association of The Indonesia Tour And Travel Agencies (ASITA) dan Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo), sebagai wadahnya para pelaku usaha travel agent.
Rekam jejak travel agent akan mudah diawasi dan di pelajari.
3. Bandingkan Harga Paketnya
Berikutnya traveler juga berpikir logis juga. Jangan terpengaruh dengan harga murah dengan diskon yang berlebihan sehingga tidak masuk akal. So, jangan terpikat dengan harga murah.
4. Hindari Bayar ke Rekening Pribadi
Setelah melakukan cek and ricek dan rekam jejak travel agent. Hal yang paling penting nih traveler perhatikan.
Pastikan setiap transaksi baik DP maupun pelunasan harus melalui rekening perusahaan. Jangan dilayani jika mereka minta transfer ke rekening pribadi dengan alasan apapun.