Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Kedelai Terus Melonjak, YLKI Minta Babi Jangan Dijadikan Kambing Hitam

Contohnya, negara China yang membutuhkan kedelai dalam jumlah besar lantaran 5 miliar ekor babi baru diberi makan kedelai.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Harga Kedelai Terus Melonjak, YLKI Minta Babi Jangan Dijadikan Kambing Hitam
Panji/Tribunbengkulu.com
smiyati pedagang tahu tempe masih berjualan hingga sore hari, di pasar minggu Kota Bengkulu, Minggu (20/2/2022). Kenaikan harga kacang kedelai berdampak pada produktifitas dan penjualan tahu tempe Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Dampak Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tahu Tempe di Bengkulu Kurangi Produksi, https://bengkulu.tribunnews.com/2022/02/20/dampak-harga-kedelai-naik-pengusaha-tahu-tempe-di-bengkulu-kurangi-produksi?page=all. Penulis: Muhammad Panji Destama Nurhadi | Editor: M Arif Hidayat 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah tidak mencari kambing hitam atas persoalan harga kedelai yang terus meningkat.

Pemerintah menyatakan harga kedelai naik karena ada masalah di negara importir.

Contohnya, negara China yang membutuhkan kedelai dalam jumlah besar lantaran 5 miliar ekor babi baru diberi makan kedelai.

"Secara empirik itu hal yang bisa dimengerti. Tapi dari sisi kebijakan publik itu tidak relevan bahkan mau mencari kambing hitam saja," ujar Ketua YLKI Tulus Abadi saat dihubungi, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Tak Hanya di Jabodetabek, Pedagang Tahu Tempe di Jawa Juga Mogok Berjualan

Tulus berpandangan, yang menjadi persoalan saat ini adalah masih dominannya ketergantungan impor Indonesia kepada kedelai.

Termasuk ketergantungan terhadap Amerika Serikat, yang saat ini tengah dilanda cuaca buruk.

Berita Rekomendasi

"Ini kesalahan pemerintah karena menggantungkan impor pada negara tertentu. Dan tidak ada upaya untuk memasok dengan kedelai lokal.

Selama tujuh tahun (Presiden) Jokowi belum ada upaya untuk memangkas ketergantungkan kedelai dan apalagi daulat kedelai," kata Tulus.

Saat ini, produsen tahu dan tempe mogok produksi mulai 21 hingga 23 Februari.

Disebabkan, harga bahan baku tempe dan tahu mencapai Rp12.000 per kilogram.

Baca juga: Perajin Mogok Produksi, Tahu dan Tempe Langka di Pasar Musi Depok

Padahal, harga kedelai impor sebelumnya hanya Rp 9.500 sampai Rp10.000 per kg.

"Kalau tidak ada upaya memasok kedelai lokal untuk kebutuhan dalam negeri, maka risikonya kita akan terancam dengan harga yang mahal, yang sangat merugikan publik," imbuh Tulus.

Pedagang tahu dan tempe melayani pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (15/2/2022). Sejumlah pedagang tempe dan tahu di Pasar Kebayoran Lama mengancam mogok produksi pada 21-23 Februari 2022 mendatang karena tingginya harga kedelai di pasaran. Harga kacang kedelai saat ini sudah menyentuh Rp 11.250 per kilogram dari yang sebelumnya Rp 9 ribu. Tribunnews/Jeprima
Pedagang tahu dan tempe melayani pembeli di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (15/2/2022). Sejumlah pedagang tempe dan tahu di Pasar Kebayoran Lama mengancam mogok produksi pada 21-23 Februari 2022 mendatang karena tingginya harga kedelai di pasaran. Harga kacang kedelai saat ini sudah menyentuh Rp 11.250 per kilogram dari yang sebelumnya Rp 9 ribu. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Naikkan Harga Tahu Tempe 20 Persen

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas