Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Kedelai Tinggi, YLKI: Kesalahan Pemerintah karena Menggantungkan pada Impor

Tulus berpandangan, yang menjadi persoalan saat ini adalah masih dominannya ketergantungan impor Indonesia kepada kedelai.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Harga Kedelai Tinggi, YLKI: Kesalahan Pemerintah karena Menggantungkan pada Impor
Tribunnews/Jeprima
Perajin memproduksi tempe di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (8/6/2021). Harga Kedelai Tinggi, YLKI: Kesalahan Pemerintah karena Menggantungkan pada Impor 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah tidak mencari kambing hitam atas persoalan harga kedelai yang terus meningkat.

Pemerintah menyatakan harga kedelai naik karena ada masalah di negara importir. Contohnya, negara China yang membutuhkan kedelai dalam jumlah besar lantaran 5 miliar ekor babi baru diberi makan kedelai.

"Secara empirik itu hal yang bisa dimengerti. Tapi dari sisi kebijakan publik itu tidak relevan bahkan mau mencari kambing hitam saja," ujar Ketua YLKI Tulus Abadi saat dihubungi, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Tak Hanya di Jabodetabek, Pedagang Tahu Tempe di Jawa Juga Mogok Berjualan

Tulus berpandangan, yang menjadi persoalan saat ini adalah masih dominannya ketergantungan impor Indonesia kepada kedelai. Termasuk ketergantungan terhadap Amerika Serikat, yang saat ini tengah dilanda cuaca buruk.

"Ini kesalahan pemerintah karena menggantungkan impor pada negara tertentu. Dan tidak ada upaya untuk memasok dengan kedelai lokal. Selama tujuh tahun (Presiden) Jokowi belum ada upaya untuk memangkas ketergantungkan kedelai dan apalagi daulat kedelai," kata Tulus.

Saat ini, produsen tahu dan tempe mogok produksi mulai 21 hingga 23 Februari. Disebabkan, harga bahan baku tempe dan tahu mencapai Rp12.000 per kilogram. Padahal, harga kedelai impor sebelumnya hanya Rp 9.500 sampai Rp10.000 per kg.

BERITA REKOMENDASI

"Kalau tidak ada upaya memasok kedelai lokal untuk kebutuhan dalam negeri, maka risikonya kita akan terancam dengan harga yang mahal, yang sangat merugikan publik," imbuh Tulus.

Perajin tempe di kawasan Buaran Indah, Kota Tangerang, Banten, sedang memproduksi makanan yang merakyat ini, Selasa (15/2/2022). Adanya kenaikan harga kacang kedelai di pasaran membuat para perajin tempe dan tahu terancam merugi akibat tak berimbang dengan biaya produksi. Berkaitan dengan kenaikan harga bahan baku pembuatan tempe dan tahu ini, para perajin tempe dan tahu se-Jabodetabek berencana melakukan aksi mogok produksi dan dagang selama 3 hari pada 21-23 Februari mendatang. Warta Kota/Nur Ichsan
Perajin tempe di kawasan Buaran Indah, Kota Tangerang, Banten, sedang memproduksi makanan yang merakyat ini, Selasa (15/2/2022). Adanya kenaikan harga kacang kedelai di pasaran membuat para perajin tempe dan tahu terancam merugi akibat tak berimbang dengan biaya produksi. Berkaitan dengan kenaikan harga bahan baku pembuatan tempe dan tahu ini, para perajin tempe dan tahu se-Jabodetabek berencana melakukan aksi mogok produksi dan dagang selama 3 hari pada 21-23 Februari mendatang. Warta Kota/Nur Ichsan (Warta Kota/Nur Ichsan)

Produsen Siap Naikkan Harga Tempe dan Tahu

Tak cuma mogok produksi, produsen tempe dan tahu se-Indonesia juga siap menaikkan harga hingga 20 persen. Hal tersebut buntut dari tingginya harga kedelai saat ini.

Sebelumnya, produsen tempe dan tahu se-Indonesia berencana mogok produksi yang dilakukan selama Senin (21/2/2022) hingga Rabu (23/2/2022).

Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), Aip Syaifudin mengatakan rencana ini dilakukan karena mahalnya harga kedelai impor bahan baku produksi.


Hingga Minggu (20/2/2022) harga kedelai impor berkisar Rp 11 ribu sampai Rp 11.700 per kilogram, hal ini sangat memberatkan biaya produksi para produsen tempe dan tahu.

"Kenaikan antara 10 sampai 20 persen. Memang rencananya kita naikkan, dan kita sudah sepakat mau menaikkan," kata Aip saat dikonfirmasi di Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (20/2/2022).

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas