Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Perajin Tempe Tahu Mogok, Pemerintah Tak Boleh Tutup Mata, Harus Diversifikasi Negara Pemasok

Atas kenaikan tersebut, perajin tahu tempe yang tergabung dalam Payuban Dadi Rukun mogok produksi selama 3 hari.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Perajin Tempe Tahu Mogok, Pemerintah Tak Boleh Tutup Mata, Harus Diversifikasi Negara Pemasok
Tribunnews.com/Larasati Dyah Utami
Produsen Mogok Produksi, Pedagang Tempe Beralih Jadi Penjual Daun Pisang 

Hal ini pun berimbas pada naiknya harga tahu dan tempe di Tanah Air. Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Nisrina Nafisah mengatakan, diversifikasi negara pemasok kedelai perlu dilakukan untuk mengurangi dampak kenaikan harga dan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga kedelai dalam negeri.

Menurutnya, Indonesia dapat meningkatkan impornya dari Brazil dan Argentina.

”Pemerintah perlu mendiversifikasi sumber impor agar harga dan jumlah pasokan kedelai dalam negeri stabil. Indonesia merupakan negara dengan konsumsi kedelai terbesar kedua di dunia setelah China,” jelas Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Nisrina Nafisah dalam siaran persnya, Senin (21/2/2022).

Dia membeberkan, produksi kedelai di kedua negara tersebut mencapai 140 juta ton dan 50 juta ton setiap tahunnya. Jumlah impor kedelai Indonesia dari kedua negara tersebut kurang dari 1 persen total impor Indonesia setiap tahunnya. Indonesia bahkan tidak mengimpor kedelai dari keduanya di 2020.

Hal ini, lanjut Nisrina, membuka peluang untuk kerjasama yang lebih besar, terutama untuk memenuhi ketersediaan kedelai yang selama ini didominasi kedelai dari Amerika Serikat.

Apalagi, kata dia, Indonesia sedang menjajaki kerjasama ekonomi dengan Kawasan Latin Amerika dan Karibia, yang merupakan pasar non-tradisional Indonesia.

Kerjasama ekonomi dengan negara-negara di kawasan tersebut yang mulai diperkuat karena dapat membuka peluang Indonesia untuk membagi kuota impor kedelainya dengan negara Amerika Latin seperti Brazil dan Argentina.

Berita Rekomendasi

Lebih dari 80 persen kedelai Indonesia berasal dari impor setiap tahunnya.

Dia membeberkan, data dari BPS menunjukkan bahwa sekitar 90 persen impor kedelai Indonesia untuk tahun 2020 datang dari Amerika Serikat sejumlah 2.238,5 ton dari total 2.475,3 ton impor kedelai Indonesia.

Kanada menjadi negara sumber impor terbesar kedua untuk Indonesia dengan jumlah impor yang mencapai 229,6 ribu ton pada tahun 2020.

Sementara itu, berdasarkan Data USDA menunjukkan, naiknya harga kedelai di pasar internasional disebabkan oleh beberapa faktor, seperti berkurangnya pasokan kedelai dunia karena perubahan cuaca yang mengganggu produksi kedelai di negara produsen utama, yaitu Amerika Serikat, Brazil dan Argentina (USDA, 2022).

Ketiga negara tersebut menghasilkan sekitar 80 persen produksi kedelai dunia (Voora et al., 2020).

Sejak Desember 2021, produksi kedelai turun 7 persen di Brazil dan 9 persen di Argentina. Walaupun ada penurunan jumlah produksi, kedua negara tetap termasuk sebagai produsen utama kedelai di dunia.

Nisrina menambahkan, Badai Ida yang terjadi pada akhir Agustus sampai awal September sempat mengganggu produksi kedelai di Louisiana dan beberapa negara bagian Amerika Serikat lainnya.

Oleh karena itu, total pasokan kedelai tahun 2021 menurun sebesar 53 juta bushel atau 1,4 juta ton.

Pasokan kedelai yang turun karena kapasitas produksi yang terbatas dan gangguan cuaca saat masa panen kedelai, yang biasanya jatuh sekitar September sampai Desember di beberapa negara produsen utama, juga turut memengaruhi kenaikan harga

Dia menambahkan, faktor lainnya yang berperan adalah gangguan pada rantai pasok akibat kurangnya tenaga kerja pada sektor logistik dan tingginya biaya transportasi.

Karantina wilayah yang masih diterapkan di berbagai negara juga menambah waktu untuk pengangkutan barang.

Selain itu, bencana Badai Ida di Amerika Serikat merusak pelabuhan New Orleans yang merupakan pelabuhan utama untuk ekspor barang dari Amerika Serikat.

“Diversifikasi sumber pangan penting dilakukan untuk memastikan pemenuhan stok kedelai dalam negeri, sehingga ketika terjadi gangguan di satu sumber impor, Indonesia bisa dengan segera beralih ke sumber lain,” pungkasnya. (Tribunnews.com/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas