Cerita Kekhawatiran Nyoman Nuarta Saat Mendesain Istana Garuda IKN
Nyoman menerangkan, setelah dipilih untuk mendesain Istana Garuda, timnya langsung membuat basic desain. Terdiri dari 12 bangunan
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Desainer Istana Negara di Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) Nyoman Nuarta menceritakan sempat memiliki kekhawatiran saat mendesain Istana Garuda di IKN.
Bentuk kantor Presiden di IKN seperti burung Garuda dengan sayap terkembang di sisi kanan dan kiri. Istana Garuda sempat menuai pergunjingan di masyarakat. Nyoman menceritakan awal mula desain dibentuk.
"Kami membentuk tim kurang lebih 70 eksper, hampir semua persyaratan gedung modern itu kita penuhi," kata Nyoman dalam diskusi "Menuju Ibu Kota Negara Baru", Rabu (23/2/2022).
Baca juga: Menteri PUPR Ungkap 3 Klaster Kawasan Inti Pusat Pemerintahan di IKN
Nyoman menerangkan, setelah dipilih untuk mendesain Istana Garuda, timnya langsung membuat basic desain. Terdiri dari 12 bangunan. Tantangan yang ditemuinya beragam. Satu di antaranya kontur yang ekstrem.
"Bahkan lokasi Istana Garuda itu, 88 meter dari permukaan laut. Dari 0 jalan itu kira-kira 44 meter. Jadi menanjak," ucap Nyoman.
Karena dari itu, ucap Nyoman, desain kendaraan berputar untuk mendapat awalan jalan tidak terlalu ekstrem. Nyoman telah melibatkan ahli jalan, ahli jembatan, ahli desain interior, hingga ahli lanscap.
Nyoman juga mengungkapkan alasan garuda sebagai bentuk Istana di IKN. Menurutnya, dipilih karena Indonesia memiliki lebih dari 1.000 suku bangsa. Sehingga, timnya harus mengambil langkah tengah.
"Saya khawatir kalau kita mengambil rumah adat tertentu, (adat) yang lainnya bagaimana. Itu akan menimbulkan kecemburuan, jadi tidak sehat," imbuh Nyoman.
Baca juga: Kendaraan Berbahan Bakar Bensin dan Solar Dilarang ke IKN
Akhirnya, Nyoman memilih garuda. Ia melihat respon masyarakat tak mempermasalahkan pemilihan garuda. Selain itu, Nyoman juga berupaya menghindari desain berbentuk lama, bak warisan kolonial
"Umumnya istana-istana yang lama warisan kolonial," katanya.
Sedangkan, ucap Nyoman, Istana Garuda berusaha menghindari citra tersebut. Kemudian, ia memastikan di dalam Istana Garuda tetap menghindari efek rumah kaca dan radiasi. Sirkulasi udara dipastikannya akan baik.
"Kita sudah melakukan tes, kenyamanan gedung seperti apa, hasilnya bagus. Sudah kita laporkan ke PUPR ini hasilnya seperti itu," imbuh Nyoman.