KISI Targetkan Nilai Transaksi Saham Rp 121 Triliun di 2022
Manajemen KISI optimistis nilai transaksi saham pada Februari akan mengalami pertumbuhan dibandingkan Januari lalu.
Penulis: Sanusi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI), memproyeksikan nilai transaksi saham nasabah atau investor di KISI pada 2022 ini mencapai Rp 121,304 triliun.
Perusahaan sekuritas dan Anggota Bursa yang berkode BQ di Bursa Efek Indonesia ini mencatatkan pertumbuhan kinerja positif seiring dengan diimplementasikannya tata kelola perusahaan yang baik dan pemutakhiran sistem teknologi informasi untuk pengembangan KOINS, aplikasi trading online yang dikelola KISI.
Direktur Utama Korea Investment and Sekuritas Indonesia Song Sangyup, menjabarkan nilai transaksi investor KISI pada 2021 senilai Rp 80,069 triliun atau lebih tinggi dari target yang ditetapkan manajemen KISI sebesar Rp 60,651 triliun.
Baca juga: Analis: Emiten Berstatus PKPU Tak Selalu Berujung Pailit
Selanjutnya, Song Sangyup menyebutkan rata-rata nilai transaksi saham bulanan di tahun 2021 itu mencapai Rp 7 miliar per bulan.
Secara bulanan, rata-rata nilai transaksi saham di Januari, Oktober, dan November 2021 mencapai Rp 8 miliar di bulan tersebut.
Baca juga: Kebijakan DMO Sawit Berdampak Pada Emiten CPO
“Lantaran demikian, KISI optimistis rata-rata nilai transaksi saham di sepanjang tahun 2022 ini diproyeksikan naik menjadi Rp 121,304 triliun atau tumbuh sebesar 51,49 persen jika dibandingkan realisasi tahun 2021 sebesar Rp 80,069 triliun,” ujar Song Sangyup di Jakarta, Rabu (23/2/2022).
KISI meyakini peningkatan rata-rata nilai transaksi akan berlanjut di awal tahun ini. Pada Januari 2022, lanjut Song Sangyup, tren rata-rata nilai transaksi saham di KISI senilai Rp 7,3 miliar.
Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan rerata nilai transaksi saham bulanan di tahun lalu senilai Rp 7 miliar.
Manajemen KISI optimistis nilai transaksi saham pada Februari akan mengalami pertumbuhan dibandingkan Januari lalu.
Baca juga: Lewati Astra, Bank Jago Kini Masuk 5 Emiten Berkapitalisasi Terbesar di BEI
Song Sangyup berpendapat sentimen positif yang mempengaruhi proyeksi pertumbuhan rata-rata nilai transaksi adalah keyakinan investor terhadap pengendalian pandemi Covid-19 dan gencarnya program vaksinasi yang akan menjadi katalis positif terhadap pemulihan ekonomi nasional.
“Minat investor, khususnya investor ritel, untuk berinvestasi di pasar saham tetap tinggi di masa pandemi. Kami menyediakan aneka layanan yang memudahkan transaksi nasabah, khususnya investor ritel, melalui sejumlah program promosi dan peningkatan sistem layanan trading online KOINS,” tutur Song Sangyup.