Sharp Investasikan Rp 582 Miliar di Indonesia untuk Produksi 900 Ribu Unit AC Per Tahun
PT Sharp Electronics Indonesia investasikan 4 miliar yen atau Rp 582 miliar untuk produksi 900 ribu unit AC di Indonesia.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- PT Sharp Electronics Indonesia investasikan 4 miliar yen atau Rp 582 miliar untuk produksi 900 ribu unit AC di Indonesia.
Presiden Direktur Sharp Indonesia Shinji Teraoka menerangkan, Sharp Indonesia mematok penjualan 100.ooo unit per bulan untuk pasar domestik dan pasar ekspor.
"Kami memutuskan untuk membangun pabrik di Indonesia. Melalui pabrik AC ini, kami optimis dapat meningkatkan pangsa pasar sebesar 30 persen," ujar Shinji saat peletakan batu pertama pembangunan pabrik AC di Karawang, Kamis (24/2/2022).
Baca juga: Toshiba Investasikan 1 Miliar Dolar AS untuk Gandakan Produksi Chip Semikonduktor
Pabrik tersebut, menempati lahan seluas 3,5 ha, pabrik AC Sharp direncanakan akan mulai beroperasi pada awal tahun 2023. Pada tahun pertama pengoperasiannya, Sharp Indonesia menargetkan kapasitas produksi sekitar 900.000 unit per tahun,
"Nantinya akan ditingkatkan sebesar 150.000 unit untuk tahun berikutnya. Pabrik AC milik Sharp akan memproduksi AC tipe inverter dan non-inverter dan akan membuka lapangan kerja," kata Shinji.
Mengenai konten lokal, menurut Shinji, adalah misi produsen dalam negeri Indonesia untuk lebih memilih menggunakan suku cadang lokal dan menargetkan 50 persen atau lebih. Masih banyak komponen yang belum bisa diproduksi di dalam negeri, sehingga diharapkan pemerintah Indonesia dapat menarik perusahaan luar negeri.
Baca juga: Apple Luncurkan MacBook Pro dan Mac Mini Terbaru Pada Maret Mendatang
"Pabrik kami memiliki ruang untuk melakukan perluasan pabrik guna meningkatkan produksi dalam negeri. Oleh karena itu, kami ingin Pemerintah mempertimbangkan untuk memperkenalkan insentif tambahan untuk penanaman modal dalam negeri," tuturnya.
Dalam kata sambutannya yang dilakukan secara virtual, Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan produk AC, merupakan salah satu produk elektronika yang nilai impornya terbesar yaitu 0,49 Miliar USD pada tahun 2021.
"Terkait dengan hal ini, Kementerian Perindustrian sedang mendorong program substitusi impor 35% pada akhir tahun 2022 dimana salah satu produk 5 elektronika yang didorong untuk disubstitusi menggunakan produk lokal adalah produk AC," ucap Agus.