Terus Naik, Harga Minyak Melewati Ambang Psikologis 100 Dolar AS Per Barel
Ini adalah level harga minyak mentah tertinggi di pasar internasional selama lebih dari tujuh tahun.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Harga minyak mentah di pasar internasional terus terkerek naik dan melewati 100 dolar AS per barel setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mendeklarasikan operasi militer khusus di wilayah Donbas di timur Ukraina.
Ini adalah level harga minyak mentah tertinggi di pasar internasional selama lebih dari tujuh tahun.
Harga minyak sudah mulai melonjak awal pekan ini di tengah sanksi ekonomi dan langkah untuk memblokir pipa gas Rusia.
Rusia merupakan pengekspor minyak mentah terbesar kedua setelah Arab Saudi. Selain itu juga merupakan pengekspor gas alam terbesar di dunia.
"Investor khawatir tentang pasokan yang lebih ketat, yang disebabkan oleh sanksi AS terhadap Rusia yang menargetkan sumber pasokan utama, pipa gas Nord Stream 2," kata Tina Teng, analis pasar di CMC Markets kepada BBC.
Baca juga: BREAKING NEWS Harga Minyak Terkerek di Atas 100 Dolar AS oleh Operasi Militer Rusia ke Ukraina
Nord Stream 2 adalah pipa sepanjang 1.200 km di bawah Laut Baltik, yang akan membawa gas dari pantai Rusia dekat St Petersburg ke Lubmin di Jerman. Tetapi, pipa tersebut belum memiliki izin operasi.
Baca juga: Serangan Rusia Sasar Fasilitas Militer Ukraina dan Penjaga Perbatasan
Langkah itu diambil setelah Rusia secara resmi mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur, dan mengirim pasukan ke sana.
AS, Inggris dan beberapa sekutu mereka juga telah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Rusia sebagai tanggapan atas tindakan Putin terhadap Ukraina.