Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Cegah Krisis Energi Akibat Perang, Pemerintah Diminta Diversifikasi Suplai Impor BBM

Pemerintah Indonesia diminta mewaspasai dampak konflik Rusia-Ukraina, khususnya terkait kenaikan harga minyak dunia.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in Cegah Krisis Energi Akibat Perang, Pemerintah Diminta Diversifikasi Suplai Impor BBM
http://www.btmagazine.nl
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia diminta mewaspasai dampak konflik Rusia-Ukraina, khususnya terkait kenaikan harga minyak dunia.

CEO Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani mengatakan, tidak dapat dipungkiri bahwa konflik Rusia - Ukraina akan berdampak terhadap ekonomi global, termasuk Indonesia.

"Hal yang perlu dikhawatirkan adanya kemungkinan terjadinya krisis energi, dikarenakan Rusia merupakan salah satu produsen utama minyak dunia, di mana hal ini dapat berpengaruh terhadap pergerakan harga minyak global," papar Johanna, Sabtu (26/2/2022).

Baca juga: Rusia-Ukraina Perang, Pertamina: Suplai BBM dan LPG Tak Terganggu

Menurutnya, pemerintah Indonesia dapat mengantisipasi hal tersebut dengan melakukan diversifikasi suplai impor bahan bakar minyak (BBM) dengan gas dan batubara untuk mengantisipasi kenaikan harga minyak bumi.

Apabila konflik ini berlanjut, kata Johanna, tentunya kenaikan harga minyak ini akan berdampak kepada peningkatan inflasi di Indonesia.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Tembus USD 100 Per Barel, Pertamina Pastikan Suplai BBM dan LPG Aman

"Dari sisi moneter, konflik ini juga akan menekan the Fed untuk meningkatkan suku bunga acuan, di sini Bank Indonesia perlu memperhatikan kondisi domestik sebelum menaikkan suku bunga acuan karena dikhawatirkan akan mengganggu pemulihan ekonomi nasional," papar Johanna.

Berita Rekomendasi

Diketahui, harga minyak dunia turun pada Jumat (25/2/2022) setelah sanksi yang dijatuhkan dipastikan tidak akan menghentikan ekspor minyak mentah Rusia, di mana sebelumnya menembus 100 dolar AS per barel.

Seperti dilansir Reuters, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2022 turun 1,22 dolar AS atau sekitar 1,3 persen, menjadi 91,59 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman April 2022 merosot 1,15 dolar AS atau sekitar 1,2 persen, menjadi 97,93 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas