Tingkatkan Pendapatan di Tengah Pandemi, AP II Terapkan Strategi Asset Recycling
AP ii menerapkan strategi asset recycling atau pemanfaatan aset lama untuk menghasilkan aset baru agar dapat meningkatkan penghasilan
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) menerapkan strategi asset recycling atau pemanfaatan aset lama untuk menghasilkan aset baru agar dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyebutkann, melalui penerapan asset recycling tentunya bertujuan agar dapat meningkatkan pendapatan serta mengakselerasi pemulihan bisnis di tengah pandemi Covid-19.
"Strategi asset recycling ini dijalankan melalui tiga program, yaitu Asset Optimization program (brown field asset), Asset Acceleration program (asset under construction) dan Asset Utilization program (green field asset)," kata Awaluddin, Kamis (3/3/2022).
Baca juga: Rusia Batasi Penerbangan dari 36 Negara Sebagai Balasan Larangan Perjalanan Udara Uni Eropa
Awaluddin menjelaskan, Program Asset Optimization guna membuat aset eksisting yang sudah menghasilkan pendapatan, bisa memiliki nilai tambah untuk meningkatkan pendapatan.
Sementara Asset Acceleration guna membuat aset yang tengah dibangun sudah disiapkan untuk menghasilkan pendapatan sebelum konstruksi 100 persen selesai.
"Kemudian, Asset Utilization adalah aset eksisting idle yang akan dikembangkan untuk meraih pendapatan baru," lanjut Awaluddin.
Baca juga: Penerbangan Internasional ke Bali Terus Bertambah, Mulai dari Singapura hingga Australia
Muhammad Awaluddin menuturkan pemanfaatan aset dapat dilakukan secara organik dan anorganik. Pemanfaatan aset secara organik melibatkan 5 anak usaha yaitu PT Angkasa Pura Solusi, PT Angkasa Kargo, PT Angkasa Pura Propertindo, PT Angkasa Pura Aviasi, dan PT Gapura Angkasa, serta perusahaan terafiliasi.
"Sementara itu, pemanfaatan aset secara anorganik dilakukan melalui kemitraan bisnis serta kemitraan strategis dengan pihak eksternal," kata Awaluddin.