Balas Sanksi Ekonomi, Rusia Stop Pasok Gas Alam ke Uni Eropa, Prancis Bersiap Hadapi Masa Sulit
Konflik panas antara Rusia dan Ukraina yang terus berlanjut, makin memberikan efek negatif bagi seluruh negara di benua Eropa tak terkecuali Prancis.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
Bagaimana dengan Nord Stream 2?
Rusia mengatakan bahwa Nord Stream 2, yang dapat menggandakan kapasitas ekspor gas tahunan Rusia di Baltik, dapat memberikan bantuan kepada pasar gas Eropa.
Namun Kanselir Jerman Olsf Scholz pada Rabu lalu menghentikan sertifikasi pipa setelah Rusia secara resmi mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur, yakni Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luganks (LPR) sebagai negara merdeka.
AS pun pada hari yang sama turut menjatuhkan sanksi pada perusahaan yang bertanggung jawab terkait pembangunan pipa tersebut.
Nord Stream 2 AG adalah perusahaan Swiss terdaftar yang berada di bawah perusahaan induk 'raksasa gas milik negara Rusia', Gazprom.
Karena pipa itu tidak beroperasi, maka langkah Jerman dan AS ini sebenarnya tidak berdampak langsung pada pasokan.
Namun para pedagang mengharapkan itu akan menyediakan pasokan gas pada akhir tahun dan harga untuk pengiriman di masa depan telah melonjak.
Harga Gas Alam naik
Harga gas alam Eropa naik signifikan pada Rabu (2/3). Harga gas acuan dari Belanda juga mencapai rekor tertinggi akibat sanksi yang dijatuhkan Uni Eropa kepada Rusia.
Harga gas bumi acuan milik Belanda yakni Title Transfer Facility (TTF) mencapai rekor tertinggi harian yakni 185 euro per ton atau melampaui rekor tertinggi sebelumnya yakni 184,95 euro pada Desember lalu.
Pemerintah Inggris telah memblokir kapal pengiriman dari Rusia. Sementara negara di Uni Eropa akan mempertimbangkan untuk melarang kapal Rusia berlabuh di benua biru tersebut.
Di lain sisi, Parlemen Eropa menyerukan Uni Eropa untuk menutup pelabuhan-pelabuhan yang ada bagi kapal yang akan melabuh dan berangkat ke Rusia.
Meskipun Parlemen Eropa tidak menetapkan sanksi, namun pelaku pasar memperkirakan kemungkinan ke depan akan ada pengetatan terhadap Rusia yang memasok sekitar 40 persen gas alam bagi Eropa.
Memang tidak semua negara mendapatkan pasokan langsung dari Rusia, namun apabila pasokan terhenti, negara negara Eropa harus mencari sumber dari negara lain.