Genjot Pertumbuhan Bisnis, Emiten Media Ini Akan Tawarkan Platform OTT
PT Net Visi Media Tbk (NETV) melalui anak usahanya, PT Net Media Digital akan menghadirkan platform Over The Top (OTT) bernama Netverse
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Net Visi Media Tbk (NETV) melalui anak usahanya, PT Net Media Digital akan menghadirkan platform Over The Top (OTT) bernama Netverse sebagai upaya menggenjot pertumbuhan bisnis perseroan.
CEO Net Visi Media Deddy Sudarijanto mengatakan, kehadiran platform OTT tersebut merupakan salah satu strategi perseroan dalam membidik pertumbuhan pesat, baik dari segi bisnis maupun jumlah penggunanya.
Apalagi, kata Deddy, potensi pertumbuhan pasar dan bisnis dari platform OTT masih cukup besar, di mana data Nielsen menunjukkan jumlah penetrasi penonton media berbasis internet di Indonesia merupakan tertinggi kedua setelah televisi, yaitu sebesar 73 persen.
Baca juga: IHSG Bisa Menguat Pekan Ini Jelang Perubahan Kebijakan Bank Sentral AS
“Bahkan, potensi belanja iklannya juga sudah mencapai hampir 16 persen," ujar Deddy dalam keterangannya, Jumat (4/3/2022).
Deddy optimistis kehadiran platform Netverse mampu menarik banyak pengguna, terutama bagi para penonton mereka yang sebelumnya sudah menikmati konten-konten Net TV di berbagai platform digital lainnya.
“Kami optimistis setidaknya setengah dari unique user dan viewer tersebut beralih dan mengunduh platform OTT Nerverse,” ucapnya.
Deddy menjelaskan NETV akan melakukan pengembangan media digital ke dalam aspek yang lebih luas, seperti gaming, digital merchandising, NFT, hingga metaverse yang kini sedang dieksplor Net Visi Media.
Selain itu, NETV juga tengah menjajaki sejumlah kemitraan strategis untuk pengembangan beyond media.
Baca juga: Dampak Invasi Rusia ke Ukraina, Rupiah Anjlok dan IHSG Merosot hingga Harga Minyak Dunia Melonjak
“Sebut saja misalnya nonfungible token (NFT) ataupun tehnologi Metaverse seperti augmented reality (AR). Tren Content to Commerce, di mana audience juga bisa menjadi consumer sangat mungkin bisa segera terjadi,” papar Deddy.