Pelabuhan Patimban Subang Targetkan Layani Ekspor 160.000 Unit Kendaraan di 2022
Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat menargetkan dapat melayani sekitar 160.000 unit kendaraan pada tahun 2022.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat menargetkan dapat melayani sekitar 160.000 unit kendaraan pada tahun 2022.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, saat memantau aktivitas ekspor di Pelabuhan Patimban, Jawa Barat, Sabtu (5/3/2022).
“Saat ini car terminal telah aktif berjalan selama 3 bulan dan ditargetkan pada tahun ini mencapai 160.000 unit kendaraan," kata Budi Karya, Sabtu (5/3/2022).
Total kapasitas terminal tersebut, ucap Budi Karya, bisa mencapai 218.000 unit kendaraan pertahun baik internasional maupun domestik atau antarpulau.
Budi Karya menginginkan Pelabuhan Patimban berkolaborasi dengan Pelabuhan Tanjung Priok untuk mendukung kegiatan logistik di Indonesia.
“Nanti akan ada pelabuhan kembar yang menjadi Hub. Pelabuhan Tanjung Priok melayani wilayah barat ke Bekasi dan Pelabuhan Patimban melayani dari Bekasi hingga ke wilayah timur Jawa,” ujar Budi Karya.
Baca juga: Bertemu Penasehat PM Jepang, Menhub Bahas Pelabuhan Patimban dan Negosiasi Kerja Sama Transportasi
Pelabuhan Patimban akan terus dikembangkan hingga mampu menampung sebanyak 7,5 juta Teus per tahun untuk petikemas dan 600.000 CBU untuk kendaraan.
Pelabuhan Patimban bersama Bandara Kertajati, Kawasan Bekasi, Karawang, Purwakarta ikut mendukung segi tiga kawasan pertumbuhan ekonomi yang akan saling terkoneksi, saling mendukung satu dengan yang lain, sehingga memiliki daya saing terutama untuk produk-produk ekspor khususnya di bidang otomotif.
"Kita harapkan semakin meningkatkan kehidupan masyarakat, memajukan industri, mendorong ekspor, dan memajukan negara tercinta," ujar Budi Karya.
Baca juga: Kemenhub Serahkan Bantuan 5 Unit Kapal Penangkap Ikan untuk Nelayan di Patimban
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Subang Ruhimat optimistis keberadaan Pelabuhan Patimban akan turut mendorong perkembangan perekonomian rakyat seperti pertumbuhan zona industri dan pertanian di Subang dan sekitarnya.
"Kami berharap nantinya hasil industri dan pertanian Subang dapat diekspor melalui Pelabuhan Patimban," ujar Ruhimat.
Sejak diserahterimakan (handover) kepada PT Pelabuhan Patimban Internasional (PPI) pada Desember 2021 lalu, sudah dilakukan beberapa kali kegiatan ekspor dari Pelabuhan Patimban dengan tujuan ke Pelabuhan Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Singapura, dan Jepang.
Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat dan juga secara nasional.
Baca juga: RI Ekspor Mobil ke Australia, Baiknya Lewat Pelabuhan Patimban atau Tanjung Priok?
Pelabuhan ini akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jabar bernama Rebana (Cirebon, Subang, Patimban dan Kertajati) Metropolitan, yang meliputi enam kabupaten dan satu Kota Cirebon, dengan jantung pertumbuhan kawasan Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.
Dibangun sejak tahun 2018, saat ini pembangunannya telah memasuki Tahap 1-2 (2021-2023) yang meliputi pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas sampai 3,75 juta TEUs dan terminal kendaraan dengan kapasitas total sampai dengan 600.000 CBU serta Terminal kapal roro.