Analis: IHSG Masih Akan Terus Naik di Maret Ini, Ada Peluang Tembus 7.000
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang masih akan menguat di bulan Maret 2022 ini.
Editor: Choirul Arifin
Selain ketegangan antara Rusia dan Ukraina, penguatan IHSG di bulan Maret juga ditopang musim rilis laporan keuangan tahun 2021 yang akan mencapai puncaknya di bulan ini.
Menurut catatan Mirae Asset Sekuritas, dari 23 emiten yang dicermatinya yang sudah merilis laporan keuangan tahun 2021, mayoritas kinerjanya menghijau.
Hanya SMGR dan UNVR yang tercatat memerah dari sisi pendapatan dan laba bersihnya.
Certified Elliott Wave Analyst - Master PT Kanaka Hita Solvera Daniel Agustinus juga mengungkapkan, IHSG masih berpeluang mencatatkan all time high dalam beberapa waktu ke depan.
Daniel memproyeksikan IHSG bisa menyentuh sekitar 7.050 hingga 7.100 hingga akhir bulan ini.
Menurut Daniel, katalis positif di bulan Maret berasal dari Ukraina dan Rusia yang bersedia melakukan negosiasi.
Sementara dari dalam negeri, pemerintah mulai melonggarkan aktivitas ekonomi dan bersiap untuk merubah status dari pandemi ke endemi. Selain itu, aliran dana asing terpantau masih mencatatkan akumulasi beli.
Menyiasati kondisi saat ini, investor disarankan lebih selektif dalam menyusun portofolio dengan memperhatikan perkembangan krisis geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
"Apabila perang masih berlanjut, investor bisa fokus ke sektor komoditas seperti emiten batubara, emas, atau CPO karena kemungkinan besar harga komoditas tersebut akan kembali merangkak naik," kata Daniel.
Dus, saham-saham sektor komoditas yang sedang mengalami tren kenaikan jangka pendek dapat dimanfaatkan.
Ia menyarankan investor melakukan akumulasi bertahap sektor ini. Adapun saham yang dijagokannya ada ADRO dan MDKA.
Investor juga bisa mencermati saham-saham di sektor barang konsumsi nonprimer, dengan saham pilihan seperti ACES dan RALS.
Dia mencermati, pelonggaran aktivitas ekonomi dan momentum menjelang bulan puasa dapat menjadi pendongkrak kedua emiten itu.
Terhadap empat saham di atas, Danniel merekomendasikan buy on weakness dengan target harga masing-masing Rp 3.330 per saham untuk ADRO, Rp 4.800 per saham untuk MDKA, Rp 1.200 per saham untuk ACES, serta Rp 730 per saham untuk RALS.
Laporan Reporter: Kenia Intan | Sumber: Kontan