Maksimalkan Algoritma, Penjualan Produk FMCG di Lazada Naik 10 Kali Lipat
Industri e-commerce menjalankan serangkaian strategi bisnis untuk memacu penjualan seller di platform-nya
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Industri e-commerce menjalankan serangkaian strategi bisnis untuk memacu penjualan seller di platform-nya sekaligus ikut berkontribusi dalam pemulihan ekonomi nasional.
Lazada misalnya, e-commerce ini menggandeng pelaku UMKM untuk terus menghadirkan rangkaian strategi baru guna memikat konsumen.
Diantara strategi yang dijalankan adalah dengan menghadirkan Beauty World, wadah bagi pelaku UMKM baik dari brand lokal maupun internasional dalam menyediakan produk kecantikan yang terkurasi.
Produk yang ditawarkan ke konsumen akan dikelompokan berdasarkan kategori serta harga, s eperti ‘Makeup di bawah Rp 99.000' atau ‘Skincare di bawah Rp 200.000.'
Strategi ini diharap dapat memudahkan konsumen dalam mencari produk tertentu.
Untuk segmen kelas menengah dan atas, marketplace ini menghadirkan LazMall dan LazMall Prestige yang memungkinkan konsumen lebih mudah dan nyaman dalam mendapatkan brand premium favorit.
Baca juga: Riset Lazada: Talenta Digital Perlu Kuasai Tiga Keterampilan Ini Agar Makin Berkembang
Selanjutnya untuk mengoptimalkan strategi one stop shopping solution ke konsumen, e-commerce ini menyiapkan layanan category store yang diklaim dapat membuat aktivitas belanja lebih praktis.
Baca juga: Dompet Digital OVO Perluas Akses Pembayaran ke Marketplace
Lia Kurtz, VP FMCG Lazada Indonesia mengatakan, dengan rangkaian strategi di atas, pihaknya bisa menghadirkan produk-produk kebutuhan harian yang berkualitas dan terjangkau.
Terbukti, selama empat tahun terakhir pihaknya mencatatkan pertumbuhan hingga 6 kali lipat dari sisi penjualan.
Baca juga: Perangi Barang Palsu, E-commerce Dapat Hapus Produk Melanggar Hak Cipta
Bahkan untuk produk di kategori fast moving consumer goods (FMCG), penjualannya naik 10 kali lipat, sementara dari sisi konsumen yang berbelanja di platform ini juga meningkat hingga 8 kali lipat.
“Secara konsisten Lazada terus melakukan berbagai inisiatif dan berevolusi, salah satunya dengan menyajikan kanal terkurasi untuk produk-produk kebutuhan harian” jelas Lia Kurtz.
Dia menambahkan, menghadirkan produk berkualitas, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, platform-nya juga membantu pelaku UMKM memanfaatkan kecerdasan buatan dan teknologi algoritma yang sistematis.
Teknologi algoritma ini mampu membaca kebiasaan berbelanja konsumen berdasar jenis dan pilihan produk yang diminati, dan kemudian direkomendasikan setiap mereka akan kembali berbelanja.
Dengan demikian, seller dapat membaca kebutuhan konsumen yang relevan dengan kebutuhan masing-masing.