Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harga Bahan Pokok Tak Kunjung Turun, Pedagang: Jelang Puasa Bisa Naik Lagi

Pedagang pasar mengeluhkan harga sejumlah bahan pokok yang tidak kunjung turun sejak awal tahun ini. 

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Harga Bahan Pokok Tak Kunjung Turun, Pedagang: Jelang Puasa Bisa Naik Lagi
Tribunnews/JEPRIMA
Pedagang saat menunjukkan telur yang dijual di kiosnya di kawasan Cirendeu, Tangerang Selatan, Selasa (28/12/2021). Harga telur ayam ras saat ini mencapai Rp 32.000 per kilogram. Naik Rp 7.000 dari yang sebelumnya Rp 25.000 per kilogram. Kenaikan harga meningkat menjelang pergantian tahun berdampak pada penjualan para agen dan pedagang pasar yang mengalami penurunan penjualan. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengeluhkan harga sejumlah bahan pokok yang tidak kunjung turun sejak awal tahun ini. 

Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok pada awal tahun ini tidak wajar, karena terjadi 30 hari sebelum bulan suci Ramadan. 

"Menjelang puasa nanti bisa naik lagi kalau stok tidak ada. Biasanya kenaikan harga itu H-7 menjelang Ramadan dan akan semakin intens kenaikannya ketika memasuki Idul Fitri," kata Reynaldi, Senin (14/3/2022).

Menurutnya, kenaikan harga bahan pokok yang terjadi saat ini menekan pendapatan para pedagang pasar, karena mesti mengurangi volume penjualan para pedagang di tengah gejolak harga pangan awal tahun ini.

Baca juga: Pemerintah Diingatkan Waspadai Ledakan Harga Bahan Pokok

"Beberapa laporan yang kami terima kenaikan mulai terlihat di beberapa komoditas seperti cabai rawit merah Rp 77 ribu perkilo, bawang putih mencapai Rp 39 ribu per kilo, bawang merah tembus Rp 40 ribu per kilo."

"Kemudian, harga daging ayam di angka Rp 39 ribu per ekor, sementara yang masih bertengger cukup lama yaitu minyak goreng di angka Rp 17 ribu sampai Rp 18 ribu per liter," tutur Reynaldi. 

Baca juga: Protes Harga Bahan Pokok Naik Bersamaan, Emak-emak di Pasar Kramat Jati: Pusing, Mau Masak Apa

BERITA REKOMENDASI

Ia menyebut, kenaikan bawang dan cabai disebabkan beberapa faktor, seperti soal panen di daerah penghasil komoditas tersebut sedang musim penghujan. 

Reynaldi meminta pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan kementerian terkait lainnya untuk saling berkoordinasi menjaga  ketersediaan bahan pokok.

Baca juga: Harga Tahu Tempe Merangkak Naik, PRIMA: Pemerintah Gagal Kendalikan Harga Kebutuhan Pokok

"Dari hulu sampai ke hilir tentu permintaan akan tinggi menjelang Ramadan, maka antisipasinya harus menyediakan stok. Jika stoknya aman, kami kira harga dapat terjangkau masyarakat dan pendistribusian bahan pokok juga lerlu di awasi, serta di kontrol," papar Reynaldi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas