Melantai di Bursa Efek, Analis Sebut Saham GoTo Bisa Saja Senasib Bukalapak
apakah saham GoTo setelah tercatat di BEI akan bernasib sama seperti BUKA yang kini harga sahamnya merosot ke level Rp 256 per saham
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan gabungan Gojek-Tokopedia (GoTo) akan menjadi unicorn kedua yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), setelah PT Bukalapak Tbk (BUKA).
Lantas, apakah saham GoTo setelah tercatat di BEI akan bernasib sama seperti BUKA yang kini harga sahamnya merosot ke level Rp 256 per saham?
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis mengatakan, nasib saham GoTo ke depan bisa saja seperti BUKA meski terdapat program greenshoe dalam pelaksanaan IPO GoTo.
Baca juga: Indo Premier Optimistis Saham GoTo Diburu Investor
"Kalau untuk seperti BUKA tidak menutup kemungkinan bisa saja seperti BUKA, karena skema greenshoe ini hanya untuk menstabilkan harga sama dengan harga IPO," kata Azis saat dihubungi, Rabu (16/3/2022).
Menurutnya, program greenshoe pun hanya memiliki periode selama 30 hari setelah GoTo resmi mencatatkam saham di papan perdagangan.
Namun, Azis menyebut pergerakan saham di pasar modal tentunya dipengaruhi sentimen yang ada, baik internal maupun eksternal.
Baca juga: Agar Tak Seperti Saham Bukalapak, IPO GoTo Terapkan Hal Ini Jaga Kestabilan Harga
"Tetapi balik lagi pergerakan saham di secondary market di pengaruhi dari bagaimana investor menilainya. Kalau untuk keuntungan harga akan terjaga yang membuat psikologis pasar jadi tidak panik," paparnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto The mengatakan, jika dilihat dari struktur IPO di GoTo dan PT Bukalapak Tbk (BUKA), terdapat dua hal yang belum diterapkan dalam pelaksanaan IPO BUKA.
Baca juga: Sebelum Beli Saham GoTo, Investor Perlu Pertimbangkan Hal Ini
Pertama, terdapat mekanisme lock-up saham wajib yang ketentuannya berdasarkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 22 tahun 2021.
"Di mana seluruh pemegang saham GoTo yang sudah ada sebelum IPO ini, tidak bisa melepas saham mereka sama sekali, dalam waktu delapan bulan setelah listing," ujar Moleonoto saat dihubungi, Rabu (16/3/2022).
Hal kedua, IPO GoTO menjalankan program greesnhoe yang memberikan GoTo fleksibilitas untuk menunjuk broker sebagai agen stabilisasi sahamnya dalam periode 30 hari sejak saham listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Program greesnhoe selama maksimal 30 hari setelah listing, untuk dapat membeli saham GoTo di harga di bawah dan atau di harga IPO," ucapnya.