Dinilai Jadi Biang Kerok, DPR Desak Mendag Lutfi Perbaiki Sistem Distribusi Minyak Goreng
Anggota DPR RI desak Mendag Lutfi agar memperbaiki sistem distribusi minyak goreng. Menurutnya, hal tersebut jadi biang kerok kelangkaan.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Salah satu pedagang di Pasar Baru Lumajang, Nur Ghofar mengaku, hanya mendapatkan laba Rp 1.000 per liter minyak goreng.
Baca juga: Harga Minyak Goreng Dilepas, Mendag Cabut Peraturan DMO Minyak Sawit
Menurutnya, hal itu disebabkan harga minyak goreng dari distributor yang juga mengalami kenaikan.
“Harga kulak (jual) sudah Rp 24.000. Aku sempat komplain ke salesnya enggak bisa jual kalau harganya terlalu tinggi. Katanya malah enggak masalah kalau enggak jadi kulak,” jelas Ghofar.
Naiknya harga minyak goreng juga terjadi di minimarket di daerah Solo Raya.
Adapun harga yang diterima Tribunnews dari sebuah minimarket berdasarkan merek di Solo Raya adalah sebagai berikut:
- Barco 1 liter: Rp 36.000
- Tropical botol 2 liter: Rp 49.200
- Tropical botol 1 liter: Rp 24.900
- Fortune eko 1 liter: Rp 13.500
- Family eko 1 liter: Rp 13.500
- Minyakita eko 1 liter: Rp 13.500
- Harumas eko 2 liter: Rp 28.000
- Sabrina eko 1 liter: Rp 14.000
- Sabrina eko 2 liter: Rp 28.000