Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Driver Ojol Bisa Punya Saham, GoTo Berpotensi Bernasib Sama dengan BUKA?

Perusahaan gabungan Gojek-Tokopedia (GoTo) akan menjadi unicorn kedua yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), setelah PT Bukalapak Tbk

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Driver Ojol Bisa Punya Saham, GoTo Berpotensi Bernasib Sama dengan BUKA?
istimewa
Ilustrasi: Driver Ojol Bisa Punya Saham, GoTo Berpotensi Bernasib Sama dengan BUKA? 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan gabungan Gojek-Tokopedia (GoTo) akan menjadi unicorn kedua yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), setelah PT Bukalapak Tbk (BUKA).

Lantas, apakah saham GoTo setelah tercatat di BEI akan bernasib sama seperti BUKA yang kini harga sahamnya merosot ke level Rp 256 per saham?.

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis mengatakan, nasib saham GoTo ke depan bisa saja seperti BUKA meski terdapat program greenshoe dalam pelaksanaan IPO GoTo.

Baca juga: GoTo Melantai Bursa, PT Terbit Financial Technology Surati OJK Ajukan Penangguhan IPO

"Kalau untuk seperti BUKA tidak menutup kemungkinan bisa saja seperti BUKA, karena skema greenshoe ini hanya untuk menstabilkan harga sama dengan harga IPO," kata Azis saat dihubungi, Rabu (16/3/2022).

Menurutnya, program greenshoe pun hanya memiliki periode selama 30 hari setelah GoTo resmi mencatatkam saham di papan perdagangan. Namun, Azis menyebut pergerakan saham di pasar modal tentunya dipengaruhi sentimen yang ada, baik internal maupun eksternal.

"Tetapi balik lagi pergerakan saham di secondary market di pengaruhi dari bagaimana investor menilainya. Kalau untuk keuntungan harga akan terjaga yang membuat psikologis pasar jadi tidak panik," paparnya.

Direktur Utama PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto The mengatakan, jika dilihat dari struktur IPO di GoTo dan PT Bukalapak Tbk (BUKA) terdapat dua hal yang belum diterapkan dalam pelaksanaan IPO BUKA. Pertama, terdapat mekanisme lock-up saham wajib yang ketentuannya berdasarkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 22 tahun 2021.

GoTo melakukan integrasi layanan aplikasi PeduliLindungi pada platform Gojek dan Tokopedia.
GoTo melakukan integrasi layanan aplikasi PeduliLindungi pada platform Gojek dan Tokopedia. (Istimewa)
Berita Rekomendasi

"Di mana seluruh pemegang saham GoTo yang sudah ada sebelum IPO ini, tidak bisa melepas saham mereka sama sekali, dalam waktu delapan bulan setelah listing," ujar Moleonoto.

Hal kedua, IPO GoTO menjalankan program greesnhoe yang memberikan GoTo fleksibilitas untuk menunjuk broker sebagai agen stabilisasi sahamnya dalam periode 30 hari sejak saham listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Program greesnhoe selama maksimal 30 hari setelah listing, untuk dapat membeli saham GoTo di harga di bawah dan atau di harga IPO," ucapnya.

Driver Ojol

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk atau GoTo yang merupakan ekosistem digital terbesar di Indonesia, telah mengumumkan rencana untuk melakukan penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

IPO ini diharapkan dapat menghimpun pendanaan setidaknya Rp15,2 triliun atau setara 1,1 miliar dolar AS, sehingga berpotensi menjadi salah satu IPO dengan nilai terbesar di Indonesia.

Dalam IPO ini, GoTo menawarkan sebanyak 48 miliar saham baru Seri A dengan kemungkinan ditingkatkan sampai dengan sebanyak-banyaknya 52 miliar saham baru dan mewakili hingga 4,35 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perusahaan setelah selesainya IPO (tidak termasuk saham tambahan dari opsi penjatahan lebih).

Baca juga: Berburu Saham Perusahaan IPO Seperti $GOTO Lebih Mudah Pakai Fitur e-IPO

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas